Menristek sebut investasi akan berkelanjutan jika disertai inovasi
18 Februari 2021 20:27 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Menristek menyampaikan bahwa vaksin Merah Putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapat izin pada tahun 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan investasi akan menjadi berkelanjutan dan berdampak signifikan jika disertai dengan inovasi.
"Kalau investasi disertai inovasi maka kita akan menyaksikan investasi yang berkelanjutan dengan variasi yang juga lebih besar dan kita melihat bahwa investasi akan terus berekspansi dengan memanfaatkan inovasi yang lahir," kata Menristek Bambang dalam acara virtual Pengumuman Pendanaan Penelitian untuk Perguruan Tinggi non-PTNBH dan Tematik, Jakarta, Kamis.
Pemerintah saat ini sedang sedang berupaya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki pemerataan melalui investasi.
Baca juga: Menristek inginkan masyarakat "fanatik" terhadap hasil inovasi lokal
Tetapi, menurut Menristek, investasi saja tidak cukup untuk membawa Indonesia menuju negara maju sehingga memang investasi perlu dikawinkan atau disandingkan dengan inovasi.
Jika tanpa inovasi, maka investasi belum tentu berkesinambungan dan hanya memberi manfaat dari segi penciptaan lapangan kerja dan pertambahan penerimaan pajak.
Karenanya Indonesia sebagai negara yang sangat membutuhkan investasi juga perlu mendorong lahirnya inovasi agar investasi itu bisa berkesinambungan di Tanah Air.
Baca juga: Menristek: Kolaborasi optimalkan kegiatan riset
Ketika banyak inovasi Indonesia yang berkualitas tinggi dan menjawab kebutuhan dalam negeri dan global, investasi dengan sendirinya akan mengalir dari mana saja sehingga makin mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Untuk inovasi bisa menjadi arus utama, mau tidak mau harus didukung oleh kegiatan riset yang kuat dan berkelanjutan," tutur Bambang.
Inovasi akan bertumbuh jika didukung dengan kegiatan riset dan pengembangan yang kuat. Kegiatan riset tentunya itu tidak hanya berujung pada misalkan publikasi tetapi juga pada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan yang diharapkan oleh pasar, yakni hasil riset dan inovasi yang bisa berupa misalnya alih teknologi, intermediasi teknologi, difusi teknologi dan komersialisasi.
Baca juga: Menristek: Inovasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tinggi
"Kalau investasi disertai inovasi maka kita akan menyaksikan investasi yang berkelanjutan dengan variasi yang juga lebih besar dan kita melihat bahwa investasi akan terus berekspansi dengan memanfaatkan inovasi yang lahir," kata Menristek Bambang dalam acara virtual Pengumuman Pendanaan Penelitian untuk Perguruan Tinggi non-PTNBH dan Tematik, Jakarta, Kamis.
Pemerintah saat ini sedang sedang berupaya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki pemerataan melalui investasi.
Baca juga: Menristek inginkan masyarakat "fanatik" terhadap hasil inovasi lokal
Tetapi, menurut Menristek, investasi saja tidak cukup untuk membawa Indonesia menuju negara maju sehingga memang investasi perlu dikawinkan atau disandingkan dengan inovasi.
Jika tanpa inovasi, maka investasi belum tentu berkesinambungan dan hanya memberi manfaat dari segi penciptaan lapangan kerja dan pertambahan penerimaan pajak.
Karenanya Indonesia sebagai negara yang sangat membutuhkan investasi juga perlu mendorong lahirnya inovasi agar investasi itu bisa berkesinambungan di Tanah Air.
Baca juga: Menristek: Kolaborasi optimalkan kegiatan riset
Ketika banyak inovasi Indonesia yang berkualitas tinggi dan menjawab kebutuhan dalam negeri dan global, investasi dengan sendirinya akan mengalir dari mana saja sehingga makin mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Untuk inovasi bisa menjadi arus utama, mau tidak mau harus didukung oleh kegiatan riset yang kuat dan berkelanjutan," tutur Bambang.
Inovasi akan bertumbuh jika didukung dengan kegiatan riset dan pengembangan yang kuat. Kegiatan riset tentunya itu tidak hanya berujung pada misalkan publikasi tetapi juga pada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan yang diharapkan oleh pasar, yakni hasil riset dan inovasi yang bisa berupa misalnya alih teknologi, intermediasi teknologi, difusi teknologi dan komersialisasi.
Baca juga: Menristek: Inovasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tinggi
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: