Asosiasi sarankan UMKM atur dana agar tetap bertahan
18 Februari 2021 18:23 WIB
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Tri Raharjo, saat diskusi online tentang UMKM. ANTARA/Natisha Andarningtyas.
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menyarankan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah memperhatikan empat hal agar bisnis dapat bertahan di masa pandemi, termasuk soal dana dan karyawan.
"Tantangan bagi UMKM saat ini adalah digitalisasi, tapi, itu juga membuka peluang bagi UMKM," kata Ketua Umum WALI, Tri Raharjo, saat diskusi tentang UMKM di masa pandemi, Kamis.
Survei WALI pada Maret hingga September 2020, 90 persen UMKM terdampak pandemi seperti omset turun. Tantangan UMKM menurut Tri bukan hanya soal masuk platform digital, namun, juga bagaimana bisa tetap bertahan di tengah kondisi seperti ini.
Baca juga: Indef sarankan pemerintah subsidi ongkir ke UMKM di pasar daring
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk platform digital 2021
Menurut WALI ada empat hal yang harus diperhatikan, pertama adalah struktur biaya. Tri menyarankan UMKM untuk membuat rencana pengeluaran dan betul-betul memperhatikan untuk apa saja dana tersebut dikeluarkan.
Kedua, berkaitan dengan penjualan, rancang target yang ingin dicapai. Target bisnis mungkin bisa dicapai dengan berjualan di platform digital, namun, bagi yang memiliki gerai fisik, optimalkan toko yang ada karena tetap ada konsumen yang masih belanja langsung ke toko.
Optimalkan juga jaringan bisnis dan konsumen eksisting. Ketiga, berikan motivasi kepada tim dan tetap pantau tim yang dimiliki agar bisnis bisa berjalan dengan baik.
Terakhir, buat rencana arus kas supaya keuangan tetap terjaga sambil mengupayakan surplus.
UMKM harus adaptif di tengah dinamika pandemi ini, termasuk mengadopsi teknologi digital. Tri mencontohkan saat ini teknologi komputasi awan (cloud) berupa Point of Sales sedang disukai karena pelaku usaha bisa memantau penjualan secara aktual.
"Perfoma bisnis bisa dikelola," kata Tri.
Ketika berjualan di platform daring, perhatikan "rating" untuk menjaga kepercayaan konsumen. Menurut WALI, ketika sebuah toko memiliki rating di atas 4 bintang dan mendapat ulasan yang bagus, konsumen akan percaya dan mau merekomendasikan toko atau produk ke orang lain.
Baca juga: Digitalisasi berikan manfaat berkelanjutan untuk UMKM
Baca juga: Teten Masduki apresiasi aplikasi INFINA bantu UMKM "go online"
Baca juga: Kominfo optimistis bisnis online tumbuh tahun ini
"Tantangan bagi UMKM saat ini adalah digitalisasi, tapi, itu juga membuka peluang bagi UMKM," kata Ketua Umum WALI, Tri Raharjo, saat diskusi tentang UMKM di masa pandemi, Kamis.
Survei WALI pada Maret hingga September 2020, 90 persen UMKM terdampak pandemi seperti omset turun. Tantangan UMKM menurut Tri bukan hanya soal masuk platform digital, namun, juga bagaimana bisa tetap bertahan di tengah kondisi seperti ini.
Baca juga: Indef sarankan pemerintah subsidi ongkir ke UMKM di pasar daring
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk platform digital 2021
Menurut WALI ada empat hal yang harus diperhatikan, pertama adalah struktur biaya. Tri menyarankan UMKM untuk membuat rencana pengeluaran dan betul-betul memperhatikan untuk apa saja dana tersebut dikeluarkan.
Kedua, berkaitan dengan penjualan, rancang target yang ingin dicapai. Target bisnis mungkin bisa dicapai dengan berjualan di platform digital, namun, bagi yang memiliki gerai fisik, optimalkan toko yang ada karena tetap ada konsumen yang masih belanja langsung ke toko.
Optimalkan juga jaringan bisnis dan konsumen eksisting. Ketiga, berikan motivasi kepada tim dan tetap pantau tim yang dimiliki agar bisnis bisa berjalan dengan baik.
Terakhir, buat rencana arus kas supaya keuangan tetap terjaga sambil mengupayakan surplus.
UMKM harus adaptif di tengah dinamika pandemi ini, termasuk mengadopsi teknologi digital. Tri mencontohkan saat ini teknologi komputasi awan (cloud) berupa Point of Sales sedang disukai karena pelaku usaha bisa memantau penjualan secara aktual.
"Perfoma bisnis bisa dikelola," kata Tri.
Ketika berjualan di platform daring, perhatikan "rating" untuk menjaga kepercayaan konsumen. Menurut WALI, ketika sebuah toko memiliki rating di atas 4 bintang dan mendapat ulasan yang bagus, konsumen akan percaya dan mau merekomendasikan toko atau produk ke orang lain.
Baca juga: Digitalisasi berikan manfaat berkelanjutan untuk UMKM
Baca juga: Teten Masduki apresiasi aplikasi INFINA bantu UMKM "go online"
Baca juga: Kominfo optimistis bisnis online tumbuh tahun ini
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: