Menristek: Inovasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tinggi
18 Februari 2021 18:10 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan inovasi penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan sehingga menjadi kunci untuk membawa kemajuan negara Indonesia ke depan.
"Melihat berbagai pengalaman negara yang berhasil keluar jebakan pendapatan kelas menengah ternyata adalah inovasi. Dan inovasi adalah sumber pendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi dalam jangka waktu yang relatif panjang," kata Menristek Bambang dalam acara virtual Pengumuman Pendanaan Penelitian untuk Perguruan Tinggi non PTNBH dan Tematik, Jakarta, Kamis.
Menurut Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN), agar Indonesia bisa menjadi negara maju atau negara berpendapatan tinggi, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi dalam jangka waktu yang relatif panjang.
Baca juga: Perguruan tinggi non-PTNBH dapat hibah riset Rp623 miliar Kemenristek
Baca juga: Hibah riset PTNBH untuk penanganan COVID-19, pangan dan bencana
Ia menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut, tidak mungkin dilakukan dengan cara-cara biasa, namun harus benar-benar bisa melahirkan terobosan. Dan untuk melahirkan terobosan itu, diperlukan inovasi yang berasal dari kegiatan riset dan pengembangan yang kuat.
"Tentunya untuk mengubah paradigma ekonomi Indonesia dari ekonomi yang berbasis sumber daya alam saat ini atau ekonomi yang lebih ditekankan pada efisiensi menjadi ekonomi berbasis inovasi kuncinya adalah kembali lagi kepada kekuatan ilmu pengetahuan teknologi yang kemudian didukung oleh kegiatan riset yang berkelanjutan, terarah dan juga dengan kualitas tinggi," ujar Menristek Bambang.
Oleh karena itu, menurut Menristek, langkah utama adalah menjadikan inovasi sebagai bagian dari arus utama perekonomian Indonesia. "Agar inovasi bisa menjadi arus utama pertumbuhan ekonomi, maka mau tidak mau harus didukung oleh kegiatan riset yang kuat dan berkelanjutan," katanya.
Kuncinya menurut Menristek, adalah riset-riset yang dilakukan oleh para peneliti dan dosen, sehingga riset tersebut harus benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan, pemulihan dan peningkatan ekonomi Indonesia serta menjawab kebutuhan masyarakat dan negara.
Baca juga: Kemristek kucurkan Rp399,3 miliar hibah riset PTNBH 2021
Baca juga: Porsi anggaran untuk riset pertanian perlu lebih ditingkatkan
"Melihat berbagai pengalaman negara yang berhasil keluar jebakan pendapatan kelas menengah ternyata adalah inovasi. Dan inovasi adalah sumber pendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi dalam jangka waktu yang relatif panjang," kata Menristek Bambang dalam acara virtual Pengumuman Pendanaan Penelitian untuk Perguruan Tinggi non PTNBH dan Tematik, Jakarta, Kamis.
Menurut Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN), agar Indonesia bisa menjadi negara maju atau negara berpendapatan tinggi, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi dalam jangka waktu yang relatif panjang.
Baca juga: Perguruan tinggi non-PTNBH dapat hibah riset Rp623 miliar Kemenristek
Baca juga: Hibah riset PTNBH untuk penanganan COVID-19, pangan dan bencana
Ia menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut, tidak mungkin dilakukan dengan cara-cara biasa, namun harus benar-benar bisa melahirkan terobosan. Dan untuk melahirkan terobosan itu, diperlukan inovasi yang berasal dari kegiatan riset dan pengembangan yang kuat.
"Tentunya untuk mengubah paradigma ekonomi Indonesia dari ekonomi yang berbasis sumber daya alam saat ini atau ekonomi yang lebih ditekankan pada efisiensi menjadi ekonomi berbasis inovasi kuncinya adalah kembali lagi kepada kekuatan ilmu pengetahuan teknologi yang kemudian didukung oleh kegiatan riset yang berkelanjutan, terarah dan juga dengan kualitas tinggi," ujar Menristek Bambang.
Oleh karena itu, menurut Menristek, langkah utama adalah menjadikan inovasi sebagai bagian dari arus utama perekonomian Indonesia. "Agar inovasi bisa menjadi arus utama pertumbuhan ekonomi, maka mau tidak mau harus didukung oleh kegiatan riset yang kuat dan berkelanjutan," katanya.
Kuncinya menurut Menristek, adalah riset-riset yang dilakukan oleh para peneliti dan dosen, sehingga riset tersebut harus benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan, pemulihan dan peningkatan ekonomi Indonesia serta menjawab kebutuhan masyarakat dan negara.
Baca juga: Kemristek kucurkan Rp399,3 miliar hibah riset PTNBH 2021
Baca juga: Porsi anggaran untuk riset pertanian perlu lebih ditingkatkan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: