Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memberikan atensi atau perhatian terhadap relokasi rumah warga yang terdampak pembangunan Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

"Ini karena menyangkut area yang sangat luas, bendungan ini, tentu saja ada beberapa penduduk yang memang harus direlokasi. Saya nggak tahu apakah relokasi itu sudah disiapkan tempatnya, rumahnya," kata Presiden saat meresmikan beroperasinya Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, Kamis, yang disaksikan secara virtual melalui tayangan langsung Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.

Presiden dalam kesempatan itu bertanya kepada perwakilan warga yang rumahnya direlokasi. Kepala Negara menanyakan seberapa jauh relokasi rumah dilakukan dan bagaimana rumah relokasi disiapkan.

Menurut seorang warga dia membangun rumah relokasi secara mandiri dari uang hasil ganti untung.

Presiden bertanya mengapa warga mau dipindahkan ke lokasi lain. Warga itu menjawab lokasi rumahnya yang baru lebih strategis, dengan kondisi bangunan lebih baik.

Masyarakat sekitar bendungan berharap keberadaan Bendungan Tapin dapat mengubah kehidupan masyarakat di area bendungan.

Warga sekitar mengharapkan dapat diberdayakan dalam kegiatan desa pariwisata, dan tidak hanya menjadi penonton.

Presiden mengakui setelah melihat keindahan di sekitar bendungan sehingga bendungan dapat menjadi objek pariwisata bukan hanya di Kabupaten Tapin saja melainkan juga di Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke Kalsel resmikan Bendungan Tapin

Baca juga: Pembangunan Bendungan Pipitak Jaya Tapin capai 95 persen

Baca juga: Menteri PUPR minta penyelesaian Bendungan Tapin dipercepat