Bulu tangkis
Di hadapan Kemenpora, PBSI berharap timnas divaksin sebelum ke Eropa
17 Februari 2021 20:46 WIB
Dokumentasi - Wakil Sekjen PP PBSI Edi Sukarno (kiri), berfoto bersama Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna (kedua kanan), Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta (kedua kiri), dan Wakil Ketua Umum II PP PBSI Eduart Wolok (kanan) usai memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (23/12/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, PP PBSI menyampaikan harapannya agar skuat timnas bulu tangkis Indonesia bisa mendapat vaksin sebelum keberangkatan ke Eropa untuk mengikuti turnamen Swiss Open dan All England Maret medatang.
Pada rapat yang secara khusus membahas pemberian vaksin bagi atlet berprestasi, PBSI diwakili oleh Wakil Sekjen Edi Sukarno, turut hadir Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto, perwakilan dari KONI, Kementerian Kesehatan, juga beberapa cabang olahraga lainnya.
"Paling dekat yang harus mendapatkan vaksin adalah atlet, pelatih, dan tim pendukung yang akan berangkat ke Swiss mengikuti Swiss Open tanggal 2-7 Maret. Mereka akan diberangkatkan 25 Februari," kata Edi melalui keterangan resmi PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Vaksinasi untuk atlet prioritas siap digelar pekan ini
Dalam rapat yang berlangsung selama 90 menit itu, Edi berharap agar atlet dan ofisial yang akan terbang ke Swiss bisa mendapat vaksin sebelum tanggal keberangkatan.
Meski demikian, PBSI berharap tidak hanya atlet dan ofisial yang berangkat bertanding saja yang divaksin, melainkan semua atlet penghuni pelatnas juga bisa mendapat vaksin mengingat penghuni pelatnas merupakan atlet berprestasi.
"Tidak hanya atlet, tapi juga ofisial, pelatih, tim pendukung, dan termasuk seluruh pengurus pusat dan karyawan juga divaksin. Tapi sepertinya itu agak sulit ya, yang diprioritaskan hanya atlet dan pelatih yang mendampingi atlet," katanya menambahkan.
Baca juga: Pemain Liga 1 bisa masuk prioritas vaksin jika kompetisi diberi izin
Sedangkan bagi atlet yang akan terlibat pada All England di Birmingham Inggris, 17-21 Maret, ia juga meminta hal yang sama namun Kemenpora belum memberikan jawaban pasti dan akan mengupayakan agar keputusan finalnya sesuai harapan.
Menurut Edi, vaksinasi sangat penting untuk diberikan karena bisa menambah rasa percaya diri dan mengurangi rasa khawatir saat menjalani pertandingan.
"Kalau vaksin ini diberikan, atlet akan tambah semangat, kepercayaan diri mereka pasti akan tumbuh dan tidak ada rasa khawatir. Ini berpengaruh ke penampilan mereka," pungkasnya.
Baca juga: Kemenpora akan gelar rapat bersama Kemenkes soal vaksinasi atlet
Baca juga: Menpora serahkan daftar atlet prioritas penerima vaksinke Kemenkes
Baca juga: Kemenpora usulkan 17 cabor prioritas penerima vaksin COVID-19
Pada rapat yang secara khusus membahas pemberian vaksin bagi atlet berprestasi, PBSI diwakili oleh Wakil Sekjen Edi Sukarno, turut hadir Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto, perwakilan dari KONI, Kementerian Kesehatan, juga beberapa cabang olahraga lainnya.
"Paling dekat yang harus mendapatkan vaksin adalah atlet, pelatih, dan tim pendukung yang akan berangkat ke Swiss mengikuti Swiss Open tanggal 2-7 Maret. Mereka akan diberangkatkan 25 Februari," kata Edi melalui keterangan resmi PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Vaksinasi untuk atlet prioritas siap digelar pekan ini
Dalam rapat yang berlangsung selama 90 menit itu, Edi berharap agar atlet dan ofisial yang akan terbang ke Swiss bisa mendapat vaksin sebelum tanggal keberangkatan.
Meski demikian, PBSI berharap tidak hanya atlet dan ofisial yang berangkat bertanding saja yang divaksin, melainkan semua atlet penghuni pelatnas juga bisa mendapat vaksin mengingat penghuni pelatnas merupakan atlet berprestasi.
"Tidak hanya atlet, tapi juga ofisial, pelatih, tim pendukung, dan termasuk seluruh pengurus pusat dan karyawan juga divaksin. Tapi sepertinya itu agak sulit ya, yang diprioritaskan hanya atlet dan pelatih yang mendampingi atlet," katanya menambahkan.
Baca juga: Pemain Liga 1 bisa masuk prioritas vaksin jika kompetisi diberi izin
Sedangkan bagi atlet yang akan terlibat pada All England di Birmingham Inggris, 17-21 Maret, ia juga meminta hal yang sama namun Kemenpora belum memberikan jawaban pasti dan akan mengupayakan agar keputusan finalnya sesuai harapan.
Menurut Edi, vaksinasi sangat penting untuk diberikan karena bisa menambah rasa percaya diri dan mengurangi rasa khawatir saat menjalani pertandingan.
"Kalau vaksin ini diberikan, atlet akan tambah semangat, kepercayaan diri mereka pasti akan tumbuh dan tidak ada rasa khawatir. Ini berpengaruh ke penampilan mereka," pungkasnya.
Baca juga: Kemenpora akan gelar rapat bersama Kemenkes soal vaksinasi atlet
Baca juga: Menpora serahkan daftar atlet prioritas penerima vaksinke Kemenkes
Baca juga: Kemenpora usulkan 17 cabor prioritas penerima vaksin COVID-19
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: