Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia ditutup lebih rendah setelah sesi yang tidak stabil pada Rabu karena kenaikan imbal hasil obligasi menekan pasar.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 32,10 poin atau 0,46 persen menjadi 6.885,20, sedangkan indeks All Ordinaries turun 30,50 poin atau 0,42 persen menjadi 7.158,80.

"Penurunan dari jaringan supermarket, perusahaan pertambangan emas, saham perusahaan perjalanan, perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan menekan pasar paling berat," kata analis pasar Commsec James Tao, dikutip dari Xinhua.

"Keuntungan kuat dari BHP dan Westpac (WBC) membantu membatasi penurunan."

Material dan energi, hanya dua sektor yang mengalami warna hijau di pasar, yang masing-masing naik 1,50 persen dan 0,36 persen, sementara bahan pokok konsumen memimpin penurunan, turun 3,47 persen karena jaringan supermarket terbesar di Australia, Coles dan Woolworths, keduanya turun lebih dari 4 persen.

Baca juga: Indeks bursa Australia turun terseret saham pertambangan emas

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi dengan ANZ naik 1,37 persen, National Australia Bank naik 0,16 persen dan Westpac Bank naik 4,58 persen. Namun, Commonwealth Bank turun 1,90 persen.

Saham pertambangan bervariasi dengan Rio Tinto naik 3,59 persen, BHP naik 3,40 persen dan Fortescue Metals naik 3,00 persen. Namun, penambang emas Newcrest justru turun 4,52 persen.

Produsen minyak dan gas di negara itu menguat dengan Oil Search naik 1,17 persen, Santos naik 0,29 persen dan Woodside Petroleum naik 0,50 persen.

Supermarket terbesar di Australia turun dengan Coles turun 5,39 persen, dan Woolworths turun 4,62 persen.

Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,30 persen, maskapai nasional Qantas terpental 0,64 persen dan perusahaan biomedis CSL anjlok 1,63 persen.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup melemah karena aksi ambil untung
Baca juga: Saham Korsel dibuka melemah, indeks KOSPI anjlok 1,44 persen