Palangka Raya (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah menggandeng pegiat media sosial atau "influencer" yang ada di Kota Palangka Raya untuk menyosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat.

Kepala BNNP Kalteng Brigjen Pol Edi Swasono melalui Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Soedja'i mengatakan peran pegiat media sosial (medsos) sangat penting di zaman sekarang untuk menyosialisasikan atau memberikan informasi tentang bahaya narkoba.

"Influencer dinilai sangat berperan dalam menyosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat melalui media sosial, apalagi akun-akun Instagram mereka memiliki pengikut yang cukup banyak, maka dinilai efektif untuk menyampaikan mengenai bahaya narkoba," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Baca juga: BNN edukasi warga bahaya narkoba saat sosialisasi cegah COVID-19

Soedja'i menjelaskan, dalam kerja sama menyosialisasikan bahaya narkoba, BNNP Kalteng hanya meminta agar para pegiat medsos dalam video konten yang disebarkannya selalu disisipkan edukasi tentang bahaya narkoba.

Selain edukasi juga imbauan tentang menjauhi narkoba serta hal lainnya, baik di tengah video maupun di akhir video yang akan diunggah ke akun media sosial yang menjadi andalan mereka.

"Kenapa harus melibatkan 'influencer', karena media sosial di zaman sekarang ini sangat efektif menyampaikan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, BNNP juga memanfaatkan hal tersebut," katanya.

Baca juga: BNN Sultra proteksi warga Kendari dari peredaran gelap narkoba

Soedja'i menambahkan, BNNP Kalteng juga optimistis dengan dibantu para pegiat media sosial yang memiliki pengikut rata-rata puluhan ribu orang itu bisa membantu instansi terkait menekan peredaran narkoba di Kalteng.

Selain itu Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) juga bisa terlaksana sesuai target BNNP setempat.

"Apabila target program P4GN bisa tercapai pada tahun ini, tentunya kami akan perkuat kerja sama dengan pegiat media sosial dalam memberikan informasi mengenai bahaya narkoba," katanya.

Baca juga: BNN Sumsel gandeng mitra maksimalkan sosialisasi bahaya narkoba

Di akhir kegiatan "talk show" yang diikuti sebanyak 30 "influencer" itu, ia mengungkapkan, dalam memerangi peredaran narkoba di provinsi setempat bukan hanya tugas dari kepolisian dan BNNP saja. Melainkan tanggung jawab semua warga Indonesia dalam memerangi peredaran narkoba yang belakangan ini sudah sangat darurat.