Menhan Prabowo mengatakan hal itu saat memberikan pembekalan kepada peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2021, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Menurut dia, peningkatan kerja sama itu tidak terlepas dari rancang bangun para pendiri bangsa dan tertuang dalam UUD 1945, yakni sistem pertahanan rakyat semesta.
Baca juga: Menhan: Kerja sama pertahanan kawasan Samudera Hindia sangat penting
"Dua kali dalam satu konstitusi, dua kali para pendiri bangsa menegaskan sistem pertahanan kita, artinya sistem pertahanan kita adalah pertahanan keamanan rakyat semesta, yang melibatkan seluruh rakyat ikut memikul tanggung jawab," kata Prabowo.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menjelaskan bahwa Menhan Prabowo menginginkan agar ada penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Menhan Prabowo, kata dia, berharap pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) yang termasuk di dalam PP tersebut dapat berjalan maksimal.
Dari pembentukan Komcad tersebut, nantinya akan merekrut sekira 25.000 prajurit, dimana akan menghasilkan sekiranya 35 satuan militer batalion.
"Diharapkan para komando teritorial khususnya, dalam menyiapkan Komponen Cadangan. Jadi 25.000 prajurit Komponen Cadangan nantinya menjadi kekuatan kurang lebih 35 batalion," ucapnya.
Para prajurit Komcad akan dibina secara langsung oleh Komando Teritorial di wilayahnya masing-masing.
"Hal ini sebagai kekuatan cadangan negara apabila sewaktu-waktu dibutuhkan diperbantukan dalam tugas membantu pertahanan negara maupun membantu keamanan," ujar Riad.
Rapim TNI Tahun 2021 mengambil tema "TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat, Siap Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, serta Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI", yang dilaksanakan melalui tatap muka dan video conference.
Baca juga: Menhan Prabowo sampaikan 9 kebijakan pertahanan dalam Rapim