Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes usap massal kepada warga di Terminal Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Koordinator Lapangan Mobile Laboratorium COVID-19 BIN Kolonel Inf. Budi Santoso, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk mempercepat penanganan COVID-19 sesuai dengan arahan dari Kepala BIN Jenderal Purn. Budi Gunawan.

"Hari ini kami melaksanakan tes cepat antigen dan tes usap PCR sebagaimana arahan dari pimpinan kami untuk melaksanakan kegiatan di sini," ujar Budi.

Baca juga: Tes usap di Bogor, BIN cegah penyebaran COVID-19 di zona merah

Dimulai pukul 08.00 WIB, warga sekitar termasuk pedagang pasar, sopir angkutan umum dan pegawai Kantor Pemerintahan Kabupaten Bogor mulai berdatangan menuju lokasi kegiatan dilakukan.

Menerapkan standar protokol kesehatan, masyarakat duduk di bangku yang telah disiapkan sambil menunggu panggilan petugas medical intelligence.

Budi mengingatkan bahwa langkah tes yang diinisiasi oleh medical intelligence BIN melalui tes cepat dan tes usap tersebut tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh Pemerintah.

"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ialah disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya menegaskan.

Budi menyebutkan pihaknya menyediakan 500 alat tes usap dan mengerahkan 26 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut.

BIN juga menyiapkan dua unit mobile laboratorium PCR test dan satu unit bus laboratorium untuk mengolah langsung sampel tes usap yang dilakukan kepada warga.

Baca juga: BIN gelar tes usap massal di Kampung Makasar

Mobile Lab PCR berstandar Biosafety Level 2 (BSL-2) itu memiliki kemampuan ekstraksi dan running sampel hasil tes usap dalam waktu 8 sampai 10 jam.

"Apabila diketemukan reaktif, kami langsung arahkan untuk swab PCR yang hasil nanti kami koordinasikan dengan Satgas COVID-19 setempat ," tuturnya.

Sementara itu, Camat Bojong Gede Dace Hatomi mengapresiasi langkah BIN di wilayahnya untuk membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, hingga Selasa (16/2), Kecamatan Bojong Gede merupakan zona merah penyebaran dengan kasus aktif berjumlah 309 orang.

"Kecamatan Bojong Gede ini termasuk yang paling banyak jumlah kasusnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengetahui penyebarannya," kata menjelaskan.

Dace berharap pelaksanaan kegiatan tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan melaksanakan rapid test antigen yang berhubungan dengan kontak erat maupun suspek.