Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan tingkat pengujian individu terhadap COVID-19 di Indonesia menurun dalam beberapa hari terakhir karena banyak laboratorium yang tutup selama libur panjang perayaan Imlek dan akhir pekan 12-14 Februari 2021.

"Salah satu penyebab utamanya adalah libur panjang sehingga banyak laboratorium swasta yang tidak beroperasi," kata Wiku dalam jumpa pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data harian Satgas COVID-19, penurunan tes terlihat dari jumlah spesimen yang diperiksa selama 3-4 hari terakhir.

Pada Kamis (11/2), jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 71.511 spesimen atau tidak berbeda jauh dengan Rabu (10/2) yang sebanyak 70.312 spesimen. Namun, pada Jumat (12/2), jumlah spesimen yang diperiksa menurun menjadi 53.957 spesimen.

Kemudian, Sabtu (13/2) jumlah spesimen yang diperiksa kembali menurun menjadi 37.816 spesimen dan pada Minggu (14/2) jumlah spesimen yang diperiksa sebesar 35.894 spesimen.

Penurunan berlanjut pada Senin (15/2), dengan jumlah spesimen yang diperiksa sebesar 26.378, dan Selasa (16/2) sebanyak 28.167 spesimen.

"Untuk menyikapi ini pemerintah melalui Kemenkes dan satgas menggencarkan metode skrining (penapisan) dengan swab test antigen secara nasional di 514 kabupaten kota serta lebih dari 10 ribu puskesmas. Kemenkes pun terus menganalisa kemungkinan faktor lainnya," ucapnya.

Adapun hingga Selasa (16/2) ini, total kasus COVID-19 di Indonesia telah mencapai 1.233.959 kasus, dengan 1.039.674 kasus telah sembuh dan 33.596 meninggal dunia.

Baca juga: Presiden Jokowi targetkan tes COVID-19 mencapai 20 ribu per hari

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan percepatan pengujian COVID-19

Baca juga: RS PTN Unud periksa 50-300 sampel uji usap per hari selama pandemi