Keluarga Tanoto salurkan Rp157 miliar bantu masyarakat hadapi pandemi
16 Februari 2021 16:51 WIB
Lembaga filantropi Tanoto Foundation saat pandemi sepanjang tahun 2020, aktif menyalurkan bantuan 1,3 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR yang dikirim ke sejumlah wilayah di Indonesia. ANTARA/HO-Tanoto Foundation.
Jakarta (ANTARA) - Keluarga Sukanto Tonoto melalui lembaga filantropi Tanoto Foundation menyalurkan dana sebesar Rp175 miliar untuk program sosial di bidang pengembangan SDM dan pendidikan, meningkat dibanding tahun 2019 sebesar Rp155 miliar.
“Meningkatnya dana filantropi merupakan wujud komitmen jangka panjang Tanoto Foundation untuk tetap fokus membantu masyarakat yang tengah menghadapi banyak kesulitan akibat pandemi COVID-19,” kata Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dana program berkelanjutan meliputi pengembangan dan pendidikan anak usia dini, termasuk pencegahan stunting, peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (guru/calon guru, kepala sekolah, pengawas sekolah).
Selanjutnya, pengembangan pemimpin masa depan berupa beasiswa, serta partisipasi dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi bagian penting dalam kegiatan di tahun 2020.
Program-program di bidang pendidikan dan kesehatan harus tetap berjalan di masa pandemi, dengan berbagai penyesuaian protokol kesehatan dalam operasional di lapangan. “Sehingga para penerima manfaat tetap bisa merasakan dampak dari program-program Tanoto Foundation,” ujar Haviez.
Terkait penanganan COVID-19, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah (BNPB, Kemenristek, dan lainnya) untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak yang difokuskan untuk para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan pandemi.
Pada tahap berikutnya membantu meningkatkan kapasitas testing, di antaranya dengan menggandeng Temasek Foundation International dan GSI Lab. Total donasi berupa 1,3 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR dan 1 set mesin testing.
Di bidang pendidikan dasar, Tanoto Foundation meneruskan program Pintar (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) dengan menggandeng 588 sekolah mitra yang sepenuhnya didanai Tanoto Foundation, dan lebih dari 2.000 sekolah yang pendanaannya dari pemerintah maupun swadaya. Sehingga jumlah yang bergabung dalam program ini mencapai hampir 3.000 sekolah.
Dalam program Pintar, Tanoto Foundation melibatkan 5.000 guru mitra dan 10.000 guru diseminasi. Secara keseluruhan, ada sekitar 15.000 guru yang tergabung dalam program ini. Untuk calon guru, Tanoto Foundation juga bermitra dengan 13 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi calon guru.
Di jenjang perguruan tinggi, Tanoto Foundation memberikan beasiswa Pengembangan Pemimpin Masa Depan. Selama kurun waktu 2005-2020, Tanoto Foundation telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 7.500 mahasiswa di perguruan tinggi nasional di Indonesia.
Kolaborasi
Sebagai organisasi filantropi independen yang didirikan di Indonesia, Tanoto Foundation secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan stunting melalui program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam hal ini, Tanoto Foundation memperkuat kemitraan dengan berbagai PAUD mitra, memberi pelatihan kepada 107 guru PAUD, serta memberikan bantuan kepada 824 anak-anak penerima manfaat.
Guna meningkatkan kualitas program penanganan stunting, Tanoto Foundation berkolaborasi dengan berbagai lembaga internasional. Salah satunya dengan menggandeng Bill & Melinda Gates Foundation, Tanoto Foundation memberikan hibah 2 juta dolar AS kepada World Bank dalam Multi Donor Trust Fund (MDTF) for Indonesia Human Capital Acceleration (IHCA). Sebagian dananya akan digunakan untuk mendukung pelatihan 72.636 Kader Pembangunan Manusia yang direkrut oleh pemerintah.
Hibah 200.000 dolar AS juga diberikan kepada UNICEF Indonesia untuk menerjemahkan dan mengadaptasi instrument pengukuran Early Childhood Development Instrument (ECDI) dan Caregiver-Reported Early Development Index (CREDI) untuk Indonesia.
“Pencegahan stunting ini juga menjadi salah satu program unggulan Tanoto Foundation dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Karena itu kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu menekan angka stunting di Indonesia,” kata Haviez Gautama.
Baca juga: Tanoto Foundation: Kami tak pakai dana pemerintah untuk pendidikan
Baca juga: Pandemi, pemerintah perlu permudah bantuan untuk UMKM
Baca juga: Bali bahu-membahu bangkitkan UMKM dari dampak pandemi
“Meningkatnya dana filantropi merupakan wujud komitmen jangka panjang Tanoto Foundation untuk tetap fokus membantu masyarakat yang tengah menghadapi banyak kesulitan akibat pandemi COVID-19,” kata Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dana program berkelanjutan meliputi pengembangan dan pendidikan anak usia dini, termasuk pencegahan stunting, peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (guru/calon guru, kepala sekolah, pengawas sekolah).
Selanjutnya, pengembangan pemimpin masa depan berupa beasiswa, serta partisipasi dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi bagian penting dalam kegiatan di tahun 2020.
Program-program di bidang pendidikan dan kesehatan harus tetap berjalan di masa pandemi, dengan berbagai penyesuaian protokol kesehatan dalam operasional di lapangan. “Sehingga para penerima manfaat tetap bisa merasakan dampak dari program-program Tanoto Foundation,” ujar Haviez.
Terkait penanganan COVID-19, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah (BNPB, Kemenristek, dan lainnya) untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak yang difokuskan untuk para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan pandemi.
Pada tahap berikutnya membantu meningkatkan kapasitas testing, di antaranya dengan menggandeng Temasek Foundation International dan GSI Lab. Total donasi berupa 1,3 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR dan 1 set mesin testing.
Di bidang pendidikan dasar, Tanoto Foundation meneruskan program Pintar (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) dengan menggandeng 588 sekolah mitra yang sepenuhnya didanai Tanoto Foundation, dan lebih dari 2.000 sekolah yang pendanaannya dari pemerintah maupun swadaya. Sehingga jumlah yang bergabung dalam program ini mencapai hampir 3.000 sekolah.
Dalam program Pintar, Tanoto Foundation melibatkan 5.000 guru mitra dan 10.000 guru diseminasi. Secara keseluruhan, ada sekitar 15.000 guru yang tergabung dalam program ini. Untuk calon guru, Tanoto Foundation juga bermitra dengan 13 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi calon guru.
Di jenjang perguruan tinggi, Tanoto Foundation memberikan beasiswa Pengembangan Pemimpin Masa Depan. Selama kurun waktu 2005-2020, Tanoto Foundation telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 7.500 mahasiswa di perguruan tinggi nasional di Indonesia.
Kolaborasi
Sebagai organisasi filantropi independen yang didirikan di Indonesia, Tanoto Foundation secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan stunting melalui program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam hal ini, Tanoto Foundation memperkuat kemitraan dengan berbagai PAUD mitra, memberi pelatihan kepada 107 guru PAUD, serta memberikan bantuan kepada 824 anak-anak penerima manfaat.
Guna meningkatkan kualitas program penanganan stunting, Tanoto Foundation berkolaborasi dengan berbagai lembaga internasional. Salah satunya dengan menggandeng Bill & Melinda Gates Foundation, Tanoto Foundation memberikan hibah 2 juta dolar AS kepada World Bank dalam Multi Donor Trust Fund (MDTF) for Indonesia Human Capital Acceleration (IHCA). Sebagian dananya akan digunakan untuk mendukung pelatihan 72.636 Kader Pembangunan Manusia yang direkrut oleh pemerintah.
Hibah 200.000 dolar AS juga diberikan kepada UNICEF Indonesia untuk menerjemahkan dan mengadaptasi instrument pengukuran Early Childhood Development Instrument (ECDI) dan Caregiver-Reported Early Development Index (CREDI) untuk Indonesia.
“Pencegahan stunting ini juga menjadi salah satu program unggulan Tanoto Foundation dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Karena itu kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu menekan angka stunting di Indonesia,” kata Haviez Gautama.
Baca juga: Tanoto Foundation: Kami tak pakai dana pemerintah untuk pendidikan
Baca juga: Pandemi, pemerintah perlu permudah bantuan untuk UMKM
Baca juga: Bali bahu-membahu bangkitkan UMKM dari dampak pandemi
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: