Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang terus dikebut
15 Februari 2021 16:44 WIB
Foto udara aktivitas pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (14/2/2021). Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan pada Mei 2021 pembangunan seluruh infrastruktur tahap pertama dengan luas 450 hektare yang terbagi menjadi tiga zona dapat selesai 100 persen. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww/pri.
Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero), BUMN konstruksi dan investasi, bersama beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan terus menyelesaikan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, sehingga dapat selesai pada waktunya.
"Perseroan sedang mengebut progres pembangunan KIT Batang Fase I yang ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021. Dengan progres yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, perusahaan optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka," kata Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Dikatakan, tergabung dalam konsorsium yang bernama PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progres pembangunan KIT Batang (Grand Batang City).
Sampai dengan saat ini, progres pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Pemerintah siap percepat pembangunan infrastruktur KIT Batang
Selaku kontraktor, perseroan dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, pembangunan jalan baru sepanjang 3,6 kilometer dan 1 jembatan sepanjang 84 meter. Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender. Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021.
Dalam kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono beberapa waktu lalu menyatakan pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
Sementara itu Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya di hari Minggu (14/2) menyatakan sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.
Baca juga: BKPM: tiga perusahaan besar berinvestasi di KIT Batang
Kepala BKPM juga berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima perusahaan yang akan masuk untuk berinvestasi.
Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah.
Dikatakan, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dengan harapan dapat mendatangkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin dorong percepat pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang
"Perseroan sedang mengebut progres pembangunan KIT Batang Fase I yang ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021. Dengan progres yang sudah berjalan sampai dengan saat ini, perusahaan optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan lapangan tersebut tepat waktu sehingga para investor dapat segera masuk untuk memulai pembangunan pabrik mereka," kata Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Dikatakan, tergabung dalam konsorsium yang bernama PT Kawasan Industri Terpadu Batang terus mengebut progres pembangunan KIT Batang (Grand Batang City).
Sampai dengan saat ini, progres pekerjaan lapangan (cut & fill) KIT Batang untuk Klaster 1 Fase 1 seluas 450 hektare, yaitu Zona 1 dan Zona 2 telah mencapai 99 persen dan 98 persen sedangkan untuk Zona 3 akan diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Pemerintah siap percepat pembangunan infrastruktur KIT Batang
Selaku kontraktor, perseroan dipercaya untuk mengerjakan Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan, pembangunan jalan baru sepanjang 3,6 kilometer dan 1 jembatan sepanjang 84 meter. Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender. Adapun proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp183 miliar tersebut dibiayai oleh APBN Tahun Anggaran 2020-2021.
Dalam kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono beberapa waktu lalu menyatakan pembangunan KIT Batang agar menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, Menteri PUPR juga berharap dengan dilaksanakannya pembangunan KIT Batang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
Sementara itu Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada kunjungannya di hari Minggu (14/2) menyatakan sudah ada 3 perusahaan besar yang akan mengisi lahan di KIT Batang, yaitu LG, KCC Glass, dan Wavin.
Baca juga: BKPM: tiga perusahaan besar berinvestasi di KIT Batang
Kepala BKPM juga berharap di tahun 2021 ini KIT Batang sudah siap untuk menerima perusahaan yang akan masuk untuk berinvestasi.
Dengan segera dibukanya Grand Batang City ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah Batang dan Jawa Tengah.
Dikatakan, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dengan harapan dapat mendatangkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin dorong percepat pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: