Hasil sensus BPS: 71,98 persen penduduk Jakarta berusia produktif
15 Februari 2021 13:51 WIB
Foto udara daerah padat penduduk di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (21/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, berdasarkan hasil sensus penduduk hingga bulan Septamber 2020, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 270,20 juta jiwa, dimana sebanyak 56,1 persennya berada di Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Jakarta (ANTARA) - Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020 menyebutkan usia produktif penduduk Jakarta mencapai 71,98 persen dari total 10,56 juta jiwa.
Berdasarkan unggahan hasil sensus di media sosial instagram Pemprov DKI Jakarta, Senin, dijelaskan usia produktif yang dimaksud adalah penduduk dengan usia di kisaran 15 sampai 64 tahun.
Baca juga: BPS: Penduduk Indonesia didominasi generasi Z dan milenial
"Sehingga saat ini, DKI Jakarta masih dalam masa bonus demografi," tulis unggahan tersebut.
Berdasarkan komposisi penduduk, dari 10,56 juta jiwa penduduk, sebanyak 1,32 persen termasuk generasi pre boomer lahir sebelum tahun 1945; Kemudian sebanyak 11,09 persen termasuk generasi baby boomer atau lahir pada tahun 1946-1964.
Baca juga: BPS: Laju pertumbuhan penduduk Indonesia melambat, ini penyebabnya
Kemudian, sebanyak 23,64 persen termasuk Generasi X atau yang lahir di antara tahun 1965-1980; Lalu sebanyak 26,78 persen termasuk ke dalam generasi milenial atau yang lahir antara tahun 1981-1996.
Sebanyak 25,65 persen termasuk Generasi Z atau yang lahir antara tahun 1997-2012; Dan sebanyak 11,25 persen termasuk ke dalam kategori setelah (post) generasi Z atau yang lahir setelah tahun 2012.
Baca juga: BPS : Meski lambat, ada pergeseran penduduk dari Jawa ke pulau lain
Selain itu, berdasarkan sebaran penduduk, dari 10,56 juta penduduk, sebanyak 28,76 persen atau sekitar 3,04 juta jiwa tinggal di Jakarta Timur, yang menjadikannya wilayah terpadat penduduk di DKI Jakarta.
Setelah Jakarta Timur, populasi terpadat berada di Jakarta Barat dengan besaran sebanyak 23,05 persen, kemudian Jakarta Selatan 21,08 persen. Setelahnya, ada Jakarta Utara sebanyak 16,84 persen, Jakarta Pusat sebanyak 10,01 persen, dan Kepulauan Seribu sebanyak 0,26 persen dari total populasi.
Berdasarkan unggahan hasil sensus di media sosial instagram Pemprov DKI Jakarta, Senin, dijelaskan usia produktif yang dimaksud adalah penduduk dengan usia di kisaran 15 sampai 64 tahun.
Baca juga: BPS: Penduduk Indonesia didominasi generasi Z dan milenial
"Sehingga saat ini, DKI Jakarta masih dalam masa bonus demografi," tulis unggahan tersebut.
Berdasarkan komposisi penduduk, dari 10,56 juta jiwa penduduk, sebanyak 1,32 persen termasuk generasi pre boomer lahir sebelum tahun 1945; Kemudian sebanyak 11,09 persen termasuk generasi baby boomer atau lahir pada tahun 1946-1964.
Baca juga: BPS: Laju pertumbuhan penduduk Indonesia melambat, ini penyebabnya
Kemudian, sebanyak 23,64 persen termasuk Generasi X atau yang lahir di antara tahun 1965-1980; Lalu sebanyak 26,78 persen termasuk ke dalam generasi milenial atau yang lahir antara tahun 1981-1996.
Sebanyak 25,65 persen termasuk Generasi Z atau yang lahir antara tahun 1997-2012; Dan sebanyak 11,25 persen termasuk ke dalam kategori setelah (post) generasi Z atau yang lahir setelah tahun 2012.
Baca juga: BPS : Meski lambat, ada pergeseran penduduk dari Jawa ke pulau lain
Selain itu, berdasarkan sebaran penduduk, dari 10,56 juta penduduk, sebanyak 28,76 persen atau sekitar 3,04 juta jiwa tinggal di Jakarta Timur, yang menjadikannya wilayah terpadat penduduk di DKI Jakarta.
Setelah Jakarta Timur, populasi terpadat berada di Jakarta Barat dengan besaran sebanyak 23,05 persen, kemudian Jakarta Selatan 21,08 persen. Setelahnya, ada Jakarta Utara sebanyak 16,84 persen, Jakarta Pusat sebanyak 10,01 persen, dan Kepulauan Seribu sebanyak 0,26 persen dari total populasi.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: