Samarinda (ANTARA) - Perwakilan PT Barokah Perkasa mengklarifikasi kapal tanker terbakar di kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (11/2) sore bukan lagi milik anggota DPR RI Rudi Masud.

Corporate management PT Barokah Perkasa Khairuddin kepada awak media di Samarinda, Jumat, mengatakan memang awalnya Rudi Mas'ud merupakan pendiri dari perusahaan galangan kapal tersebut.

Namun setelah 2018, Rudi Mas'ud sudah tidak lagi berkecimpung di perusahaan dan kemudian pengelolaan perusahaan diambil alih oleh manajemen.

"Jadi saat ini, perusahaan kami tidak lagi berhubungan dengan Rudi Mas'ud, begitu juga di akte perusahaan," kata Khairuddin.

Baca juga: Kapal yang terbakar di Samarinda milik anggota DPR RI

Ia juga membantah bahwa kapal yang terbakar tersebut bermuatan minyak, karena kondisi kapal masih dalam perbaikan dan secara otomatis tidak ada muatannya.

" Kapal dalam posisi docking, sehingga kapal dalam keadaan kosong tanpa muatan," jelasnya.

Khairuddin menambahkan bahwa belum ada laporan korban jiwa, khususnya dari karyawan PT Barokah Perkasa setelah peristiwa itu terjadi.

Terkait adanya penemuan mayat yang terapung di Sungai Mahakam oleh tim SAR, Kharuddin mengatakan bahwa sebelum kejadian kapal terbakar memang sudah ada laporan warga yang hilang di perairan Sungai Mahakam di dekat lokasi kejadian kapal terbakar.

"Makanya kami belum bisa memastikan apakah korban yang tenggelam itu korban dari kapal kami yang terbakar atau kejadian yang lain, kami menyerahkan sepenuhnya investigasi peristiwa ini kepada aparat kepolisian," katanya.

Baca juga: Satu kapal di galangan kapal Samarinda terbakar dan meledak

Diketahui sebuah Kapal tanker terbakar dan meledak di sekitar galangan PT Barokah Perkasa, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis sore sekitar pukul 14.30 wita.

Kapal berwarna merah putih bernama Grace V tersebut terparkir di tepian galangan PT Barokah Perkasa di kawasan Sungai Mahakam.

Pada peristiwa tersebut, turut terkena imbas satu buah kapal lainnya yang berada di sekitar kapal Grace V. Kobaran api mulai bisa dipadamkan sekitar pukul 17.00 Wita, setelah puluhan unit damkar dikerahkan di lokasi kejadian.

"Ada satu kapal lainnya yang ikut kena sambaran api yakni kapal L Nusa, namun kerusakannya tidak parah," kata Khairuddin.

Akibat peristiwa tersebut, Khairuddin mengaku perusahaannya mengalami kerugian puluhan Miliar rupiah.

Baca juga: Polisi tetapkan tersangka kebakaran kapal tanker di Pelabuhan Belawan