Para migran tersebut merupakan korban pembantaian yang secara keseluruhan menewaskan 19 orang, yang terjadi di Negara Bagian Tamaulipas pada Januari. Penyidik menyebutkan bahwa pihaknya mencurigai sedikitnya ada 12 anggota kepolisian yang terlibat dalam pembantaian tersebut.
Carlos Barreda, anggota senior Partai Unidad Nacional de la Esperanza (UNE), mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat di UNE berencana mendatangi Tamaulipas pada akhir Februari untuk mencari kebenaran informasi mengenai kasus itu.
"Tujuan kami adalah memohon agar pelaku diadili dan dihukum, serta meminta informasi untuk memastikan apakah itu benar kejahatan negara atau bukan," kata Barreda.
Pemerintah Meksiko belum memberikan tanggapan terkait wacana itu.
Barreda juga menyebut dirinya mendapat kabar bahwa jenazah para korban akan dibawa pulang ke Guatemala pada Rabu (17/2) pekan depan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hampir semua korban pembantaian di Meksiko adalah warga Guatemala
Baca juga: Sekitar 8.000 migran di seluruh Guatemala bergerak menuju AS
Baca juga: Guatemala berusaha hambat deportasi imigran oleh AS