Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada Jumat bahwa program vaksinasi COVID-19 di negara itu rencananya akan dimulai pada 20 Februari mendatang-- lebih awal karena pengiriman vaksin Pfizer-BioNTech juga lebih awal dari yang dijadwalkan.
Tekanan terhadap Ardern meningkat untuk segera melaksanakan vaksinasi di negara berpenduduk lima juta jiwa itu, memanfaatkan situasinya yang telah secara total menyingkirkan COVID-19.
"Tahun lalu, kami menjadwalkan vaksin akan tiba di kuartal kedua ( 2021), dan awal tahun ini kami memutakhirkannya menjadi di kuartal pertama ( 2021). Menyenangkan dapat menerima vaksin di awal kuartal pertama," kata Ardern.
Baca juga: Selandia Baru izinkan vaksin COVID Pfizer-BioNTech
Baca juga: Varian baru COVID ditemukan, Selandia Baru perketat aturan karantina
Selandia Baru, dan Australia--tetangganya, telah memberikan izin secara formal bagi vaksin yang dikembangkan bersama oleh perusahaan AS, Pfizer, dan perusahaan Jerman, BioNTech. Australia sendiri akan memulai vaksinasi pada akhir Februari, namun belum ada tanggal pasti.
Akan tetapi, Ardern menyebut program vaksinasi Selandia Baru tidak akan serta merta memberikan dampak terhadap koridor perjalanan dengan Australia. Kedua negara itu berharap dapat menjalankan kesepakatan pada akhir Maret, namun kasus baru di Australia membuatnya ditangguhkan.
Menurut Ardern, pembatasan pintu masuk akan dilonggarkan jika telah terbukti bahwa vaksin menurunkan tingkat penularan.
"Akan ada perubahan langkah yang signifikan jika kami melihat pembuktian dan saya yakin hal itu akan membuat perubahan pada perjalanan di dunia. Namun dalam tahap ini, hal itu belum dapat memberikan perubahan," kata dia.
Ardern menyebut bahwa sekitar 12.000 petugas di pintu masuk Selandia Baru akan menjadi yang pertama divaksin,kemudian anggota keluarga mereka di rumah. Pekerja medis dan orang dengan risiko tinggi, seperti lansia, akan menjadi prioritas berikutnya, sebelum vaksinasi untuk populasi yang lebih luas lagi mulai paruh tahun kedua.
"Kami telah mempunyai vaksin yang cukup untuk mencakup semua warga Selandia Baru dan memberikannya secara gratis, juga untuk wilayah Pasifik," kata Ardern.
Regulator obat Selandia Baru juga tengah melakukan pembicaraan dengan AstraZeneca, Novavax, dan Janssen Biotech mengenai persetujuan untuk vaksin COVID-19 mereka.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru akan vaksin COVID-19 orang berisiko tinggi
Baca juga: Selandia Baru selidiki kasus baru COVID-19 terkait tempat karantina
Selandia Baru berencana mulai vaksinasi pada 20 Februari
12 Februari 2021 12:45 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. ANTARA/HO-APEC Secretariat/am.
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: