Pemerintah Venezuela dan oposisi bahas pembiayaan vaksin
12 Februari 2021 10:10 WIB
Walter Rivera, direktur pasar grosir Coche meneriakkan peraturan untuk mencegah penularan penyakit virus korona (COVID-19) ke penjual dan pembeli di tengah penyebaran penyakit tersebut di Caracas, Venezuela, 23 Juli 2020. Foto diambil tanggal 23 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Manaure Quintero/hp/cfo
Caracas (ANTARA) - Pejabat pemerintah Venezuela dan pemimpin oposisi bertemu membahas pembelian vaksin virus corona melalui program COVAX menggunakan uang tunai yang dibekukan di Amerika Serikat oleh sanksi ekonomi, dua sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan pada Kamis.
Pemimpin oposisi Juan Guaido pekan lalu mengatakan bahwa dana Venezuela yang dikendalikan oleh Departemen Keuangan AS dapat digunakan untuk membayar vaksin. Pemerintah Presiden Nicolas Maduro yang kekurangan dana telah mendaftar untuk COVAX, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan vaksin secara global, tetapi belum melakukan pembayarannya.
Pertemuan itu menandai langkah maju dalam apa yang kemungkinan akan menjadi proses panjang yang membutuhkan otoritas AS untuk menyetujui penggunaan dana tersebut, serta penyelesaian rencana peluncuran vaksinasi untuk Venezuela yang dilanda krisis.
Dalam tayangan televisi pemerintah Kamis malam, Maduro mengatakan pemerintah sedang mengerjakan kesepakatan senilai 300 juta dolar ( Rp4,1 triliun) untuk pasokan vaksin, tetapi tidak memberikan rinciannya.
"Kami mencari kesepakatan yang praktis dan efektif untuk menciptakan dana 300 juta dolar untuk vaksin Venezuela dengan Pan American Health Organization (PAHO), dengan WHO," kata Maduro.
Amerika Serikat pada 2019 membekukan 342 juta dolar yang dipegang oleh bank sentral Venezuela di Amerika Serikat sebagai bagian dari program sanksi yang dimaksudkan untuk memaksa Maduro lengser dari kekuasaan.
Memindahkan dana biasanya memerlukan pengajuan lisensi dari Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS.
Kepala Misi Organisasi Kesehatan Pan Amerika di Venezuela, Paolo Balladelli, dalam sebuah cuitan mengatakan telah ada kemajuan dalam memperoleh vaksin untuk Venezuela, dan bahwa Unicef dan Organisasi Kesehatan Dunia akan dilibatkan.
"Hari ini, dengan keinginan dari para aktor politik, teknis dan akademis Venezuela, (Musyawarah) Meja Bundar Nasional untuk Akses ke Strategi COVAX telah maju untuk menjamin akses ke vaksin melawan COVID-19," tulisnya.
Organisasi Kesehatan Pan American tidak menanggapi permintaan komentar yang meminta konfirmasi bahwa cuitannya merujuk pada pertemuan antara pemerintah dan perwakilan Guaido.
Salah satu peserta dalam pertemuan itu adalah Julio Castro, seorang dokter dan penasihat medis Guaido, kata sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Castro tidak menanggapi pesan yang meminta komentar, tetapi di Twitter juga menyatakan telah ada pertemuan.
"Hari ini Tabel Nasional untuk Akses ke Strategi COVAX telah ditetapkan," tulisnya. "Kami menyambut baik dimulainya pembangunan strategi bersama di antara semua."
Balladelli pekan lalu mengatakan bahwa antara 1,4 juta hingga 2,4 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dicadangkan untuk Venezuela. Dengan harga 10 dolar AS (Rp 1,4juta) per dosis.
Sumber: Reuters Baca juga: Venezuela akan kirim lebih banyak oksigen ke Brazil karena COVID-19
Baca juga: Trump perintahkan penghentian 18 bulan pindahkan warga Venezuela
Baca juga: Blinken: Biden akan akui Guaido sebagai pemimpin Venezuela
Pemimpin oposisi Juan Guaido pekan lalu mengatakan bahwa dana Venezuela yang dikendalikan oleh Departemen Keuangan AS dapat digunakan untuk membayar vaksin. Pemerintah Presiden Nicolas Maduro yang kekurangan dana telah mendaftar untuk COVAX, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan vaksin secara global, tetapi belum melakukan pembayarannya.
Pertemuan itu menandai langkah maju dalam apa yang kemungkinan akan menjadi proses panjang yang membutuhkan otoritas AS untuk menyetujui penggunaan dana tersebut, serta penyelesaian rencana peluncuran vaksinasi untuk Venezuela yang dilanda krisis.
Dalam tayangan televisi pemerintah Kamis malam, Maduro mengatakan pemerintah sedang mengerjakan kesepakatan senilai 300 juta dolar ( Rp4,1 triliun) untuk pasokan vaksin, tetapi tidak memberikan rinciannya.
"Kami mencari kesepakatan yang praktis dan efektif untuk menciptakan dana 300 juta dolar untuk vaksin Venezuela dengan Pan American Health Organization (PAHO), dengan WHO," kata Maduro.
Amerika Serikat pada 2019 membekukan 342 juta dolar yang dipegang oleh bank sentral Venezuela di Amerika Serikat sebagai bagian dari program sanksi yang dimaksudkan untuk memaksa Maduro lengser dari kekuasaan.
Memindahkan dana biasanya memerlukan pengajuan lisensi dari Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS.
Kepala Misi Organisasi Kesehatan Pan Amerika di Venezuela, Paolo Balladelli, dalam sebuah cuitan mengatakan telah ada kemajuan dalam memperoleh vaksin untuk Venezuela, dan bahwa Unicef dan Organisasi Kesehatan Dunia akan dilibatkan.
"Hari ini, dengan keinginan dari para aktor politik, teknis dan akademis Venezuela, (Musyawarah) Meja Bundar Nasional untuk Akses ke Strategi COVAX telah maju untuk menjamin akses ke vaksin melawan COVID-19," tulisnya.
Organisasi Kesehatan Pan American tidak menanggapi permintaan komentar yang meminta konfirmasi bahwa cuitannya merujuk pada pertemuan antara pemerintah dan perwakilan Guaido.
Salah satu peserta dalam pertemuan itu adalah Julio Castro, seorang dokter dan penasihat medis Guaido, kata sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Castro tidak menanggapi pesan yang meminta komentar, tetapi di Twitter juga menyatakan telah ada pertemuan.
"Hari ini Tabel Nasional untuk Akses ke Strategi COVAX telah ditetapkan," tulisnya. "Kami menyambut baik dimulainya pembangunan strategi bersama di antara semua."
Balladelli pekan lalu mengatakan bahwa antara 1,4 juta hingga 2,4 juta dosis vaksin AstraZeneca telah dicadangkan untuk Venezuela. Dengan harga 10 dolar AS (Rp 1,4juta) per dosis.
Sumber: Reuters Baca juga: Venezuela akan kirim lebih banyak oksigen ke Brazil karena COVID-19
Baca juga: Trump perintahkan penghentian 18 bulan pindahkan warga Venezuela
Baca juga: Blinken: Biden akan akui Guaido sebagai pemimpin Venezuela
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: