Pemkab Lembata minta warga di kaki Gunung Ili Lewotolok tetap waspada
12 Februari 2021 10:10 WIB
dok. Sejumlah pengungsi korban erupsi gunung berapi Ili Lewotolok sedang beraktivitas salah satu tenda pengungsian di halaman Kantor Perpustakaan Daerah Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, Senin (1/12/2020). Berdasarkan laporan dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata jumlah warga yang sudah dievakuasi dari kawasan rawan bencana Gunung Ili Lewotolok hingga Selasa (1/12) malam ini mencapai 6.237 jiwa dari total warga terdampak 21.000 jiwa.ANTARA FOTO/Kornelis Kaha. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, meminta masyarakat di kaki Gunung Ili Lewotolok tetap mewaspadai erupsi gunung itu karena masih terus mengeluarkan material vulkanik.
"Kami minta masyarakat untuk mewaspadai hal ini karena sampai kemarin juga masih terus erupsi," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday saat dihubungi dari Kupang, Jumat.
Hal ini disampaiakn berkaitan dengan masih terjadinya erupsi Gunung Ili Lewotolok serta upaya pemerintah daerah setempat mengantisipasi terjadinya bencana erupsi gunung api di daerah itu.
Baca juga: Ile Lewotolok kembali erupsi
Mantan dosen ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) itu mengatakan bahwa saat ini seluruh warga yang sempat mengungsi di kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Termasuk warga di beberapa desa yang letak desanya masuk dalam zona rawan bencana erupsi Gunung Ili Lewotolok, salah satunya Jontona yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari puncak gunung tersebut.
"Semua pengungsi sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, tetapi semua harus tetap waspada," ujar dia.
Baca juga: PVBMG sebut Gunung Ili Lewotolok masih terus erupsi
Sebelumnya diberitakan pada Kamis (11/2) Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali mengalami erupsi dan kawahnya mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom 800 meter menurut pos pengamatan gunung api setempat.
"Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 800 meter di atas puncak kawah," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian.
Baca juga: Pemkab Lembata pulangkan ribuan pengungsi erupsi Ile Lewotolok
Stanis mengatakan bahwa angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara di kawasan gunung api tersebut.
Ia menyarankan warga sekitar lereng Ili Lewotolok serta pengunjung, pendaki dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di area dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung api tersebut.
Hingga kini status gunung api tersebut juga masih dalam status siaga level III.
Baca juga: Puluhan suku di lereng Gunung Ili Lewotolok gelar ritual
"Kami minta masyarakat untuk mewaspadai hal ini karena sampai kemarin juga masih terus erupsi," kata Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday saat dihubungi dari Kupang, Jumat.
Hal ini disampaiakn berkaitan dengan masih terjadinya erupsi Gunung Ili Lewotolok serta upaya pemerintah daerah setempat mengantisipasi terjadinya bencana erupsi gunung api di daerah itu.
Baca juga: Ile Lewotolok kembali erupsi
Mantan dosen ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) itu mengatakan bahwa saat ini seluruh warga yang sempat mengungsi di kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Termasuk warga di beberapa desa yang letak desanya masuk dalam zona rawan bencana erupsi Gunung Ili Lewotolok, salah satunya Jontona yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari puncak gunung tersebut.
"Semua pengungsi sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, tetapi semua harus tetap waspada," ujar dia.
Baca juga: PVBMG sebut Gunung Ili Lewotolok masih terus erupsi
Sebelumnya diberitakan pada Kamis (11/2) Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali mengalami erupsi dan kawahnya mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom 800 meter menurut pos pengamatan gunung api setempat.
"Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 800 meter di atas puncak kawah," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian.
Baca juga: Pemkab Lembata pulangkan ribuan pengungsi erupsi Ile Lewotolok
Stanis mengatakan bahwa angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara di kawasan gunung api tersebut.
Ia menyarankan warga sekitar lereng Ili Lewotolok serta pengunjung, pendaki dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di area dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah gunung api tersebut.
Hingga kini status gunung api tersebut juga masih dalam status siaga level III.
Baca juga: Puluhan suku di lereng Gunung Ili Lewotolok gelar ritual
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: