Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu bertambah 66 orang sehingga total kumulatif ada 11.217 kasus positif.

"Penambahan kasus harian COVID-19 di Lampung ada 66 orang sehingga total ada 11.217 kasus terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana melalui keterangan tertulis di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan penambahan 66 kasus positif COVID-19 tersebut berasal dari 9 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.

"Terinci ada 18 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Kabupaten Lampung Utara, 14 orang asal Kota Bandarlampung, 12 orang asal Lampung Timur, 11 orang dari Lampung Tengah," katanya.

Ia menjelaskan selanjutnya di Kabupaten Tulang Bawang ada 4 kasus, Kota Metro 3 kasus, Kabupaten Lampung Selatan 2 kasus, Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran masing-masing 1 kasus.

"Dari 66 kasus positif ada 51 kasus baru, 15 hasil penelusuran, lalu ada 25 dalam perawatan, dan 41 orang lainnya menjalani isolasi mandiri," ucapnya.

Baca juga: Lampung minta desa lakukan pengetatan wilayah tingkat mikro
Baca juga: IDI Lampung catat dua anggotanya meninggal dunia terpapar COVID-19


Menurut dia, selain kasus terkonfirmasi positif ada pula 9 kasus kematian akibat COVID-19, dan 121 orang sembuh.

"Hari ini ada 121 orang sembuh dan 9 orang meninggal dunia yang berasal dari Kota Bandarlampung sebanyak 4 orang, Lampung Timur dan Lampung Utara 2 orang, serta ada seorang dari Kabupaten Tulang Bawang," katanya lagi.

Ia menjelaskan berdasarkan data yang ada angka reproduksi efektif Lampung sebesar 0,10 dan angka persentase kematian sebesar 5,30 persen.

"Angka reproduksi efektif masih berkisar 0,75 hingga 0,10 dengan angka kematian 5,30 persen dapat diartikan pandemi COVID-19 belum usai dan masyarakat diharapkan untuk dapat terus menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas keseharian," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Lampung awali vaksinasi COVID-19 bagi lansia
Baca juga: RSUDAM catat volume limbah medis COVID-19 hampir 5 ton/bulan