Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan suara gemuruh yang terdengar di daerah Bandung kemungkinan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan suara gemuruh tersebut terdengar pada Kamis sekitar pukul 11.12 WIB hingga 11.44 WIB di Kawasan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Adapun suara gemuruh itu terdengar seperti pesawat yang terbang rendah.
"Penyebab dari suara tersebut masih belum dapat dipastikan. Namun, kemungkinan adanya suara tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia," kata Teguh Rahayu di dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: BMKG jelaskan pemicu hujan lebat penyebab banjir di Bandung
Namun pihaknya belum bisa memastikan aktivitas manusia seperti apa yang bisa menyebabkan timbulnya suara gemuruh yang terdengar di sebagian wilayah Kota Bandung itu.
Menurutnya, BMKG sendiri menelusuri adanya suara gemuruh itu dengan peralatan berupa Lightning Detector, Kemagnetan, jaringan Seismograf dan menganalisis cuaca di sekitar kemunculan suara tersebut.
Baca juga: BMKG sebut angin kencang di Bandung sebagai fenomena wajar
Hasilnya, kata dia, jaringan seismograf BMKG Bandung mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi.
Selama durasi waktu tersebut pun, menurutnya, Lightning Detector tidak mencatat adanya aktivitas petir di kawasan suara gemuruh tersebut. Selain itu, cuaca di kawasan itu juga terpantau cukup cerah.
Baca juga: PVMBG pastikan suara dentuman di Bandung bukan karena vulkanik
"Dari data Kemagnetan, tidak menunjukkan adanya anomali atau gangguan kemagnetan di atmosfer," kata dia.
"Konfirmasi dari Lapan Bandung, belum ditemukan atau belum teridentifikasi adanya benda luar angkasa di sekitar lokasi kejadian," tambahnya.
Baca juga: BMKG pastikan dentuman di Bandung bukan akibat gempa maupun petir
BMKG duga suara gemuruh di Bandung akibat aktivitas manusia
11 Februari 2021 17:01 WIB
Suara gemuruh terdengar di sebagian wilayah Bandung. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: