Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin opini kunci (key opinion leader) utama terkait pembahasan mengenai industri biodiesel dan sawit, menurut riset dan pemantauan yang dilakukan organisasi nirlaba yang mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan Koaksi Indonesia.

Hasil itu didapat setelah Koaksi Indonesia melakukan pemantauan media dalam rentang 2018-2019 yang menemukan terdapat 4.342 artikel terkait topik sawit dan biodiesel. Dari angka tersebut, 43,47 persen pemberitaan adalah mengenai aspek sosial dan ekonomi dari kedua isu itu dan 5,57 persen membahas lingkungan hidup.

"Key opinion leader yang pertama adalah nomor satu juga di Indonesia, Presiden Joko Widodo, sebesar 185 artikel," kata periset Koaksi Indonesia, Adhi Triatmojo, dalam taklimat media yang diadakan Koaksi Indonesia, dipantau virtual dari Jakarta pada Kamis.

Baca juga: BPDPKS sebut kebutuhan dana insentif biodiesel pada 2021 masih tinggi
Baca juga: Lemhannas: industri sawit mampu jadi pelopor agrobisnis nasional


Selain Presiden Joko Widodo, mantan Menteri Perdagangan periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita berada di posisi kedua dengan 173 artikel dan Darmin Nasution yang menjabat sebagai Menko Perekonomian periode 2015-2019 dengan dikutip 167 artikel.

Tokoh di luar pemerintahan yang masuk sepuluh besar pemimpin opini itu adalah Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono dengan 87 artikel dan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dengan 71 artikel.

Menurut pemantauan Koaksi, dari 30 pemimpin opini kunci total 12 orang berasal dari pemerintah, delapan dari asosiasi atau swasta, empat media massa dan dua akademisi.

"Bisa kita lihat juga dari tiap orang, bobot atau persentase opinion leader menyebutkan industri biodiesel atau sawit itu berasal dari perspektif sosial dan ekonomi, hampir 50 persen," ujar Adhi.

Dalam pemantauan itu Koaksi Indonesia juga menemukan mayoritas pemberitaan terkait industri biodiesel dan sawit mengambil dari sudut pandang sosial dan ekonomi dengan sebagian besar bersentimen positif.

Baca juga: Penyaluran biodiesel 2020 capai 8,46 juta KL
Baca juga: Gapki: Program B30 akan dongkrak serapan minyak sawit hingga 12 persen