Olimpiade
Media: Presiden Tokyo 2020 Mori akan mundur karena komentar seksis
11 Februari 2021 11:25 WIB
Dokumentasi - Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori melepas masker pelindung saat ia menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, Kamis (4/2/2021). REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/WSJ/cfo.
Jakarta (ANTARA) - Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori, akan mengundurkan diri akibat pernyataan seksis yang ia ucapkan bahwa perempuan terlalu banyak bicara, demikian laporan Fuji News Network, Kamis.
Komentar tersebut, yang diucapkan dalam rapat dewan Komite Olimpiade Jepang pada pekan pertama Februari, memicu protes di dalam dan luar negeri dan bisa menjadi kendala terbaru untuk Olimpiade Musim Panas 2020 itu, yang sudah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, seperti dilaporkan Reuters.
Pada konferensi pers yang diadakan tergesa-gesa pada 4 Februari, Mori (83), menarik kembali pernyataannya dan mengatakan itu "tidak pantas" dan bertentangan dengan semangat Olimpiade, namun ia menolak, pada saat itu, untuk mengundurkan diri.
Komentar Mori, mantan perdana menteri yang masa jabatannya dirusak oleh kesalahan dan kesalahan, memicu komentar-komentar tajam di media sosial dan dalam parlemen, dengan anggota parlemen oposisi menuntut pengunduran diri.
Baca juga: Ketua Olimpiade Tokyo minta maaf usai lontarkan komentar seksis
Baca juga: Komite Olimpiade akan rapat bahas kegaduhan pascakomentar Mori
Baca juga: 60 persen responden nilai Mori tak layak pimpin Olimpiade Tokyo
Baca juga: Presiden Toyota kecewa pada pernyataan seksis ketua Tokyo 2020
Komentar tersebut, yang diucapkan dalam rapat dewan Komite Olimpiade Jepang pada pekan pertama Februari, memicu protes di dalam dan luar negeri dan bisa menjadi kendala terbaru untuk Olimpiade Musim Panas 2020 itu, yang sudah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona, seperti dilaporkan Reuters.
Pada konferensi pers yang diadakan tergesa-gesa pada 4 Februari, Mori (83), menarik kembali pernyataannya dan mengatakan itu "tidak pantas" dan bertentangan dengan semangat Olimpiade, namun ia menolak, pada saat itu, untuk mengundurkan diri.
Komentar Mori, mantan perdana menteri yang masa jabatannya dirusak oleh kesalahan dan kesalahan, memicu komentar-komentar tajam di media sosial dan dalam parlemen, dengan anggota parlemen oposisi menuntut pengunduran diri.
Baca juga: Ketua Olimpiade Tokyo minta maaf usai lontarkan komentar seksis
Baca juga: Komite Olimpiade akan rapat bahas kegaduhan pascakomentar Mori
Baca juga: 60 persen responden nilai Mori tak layak pimpin Olimpiade Tokyo
Baca juga: Presiden Toyota kecewa pada pernyataan seksis ketua Tokyo 2020
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: