IHSG diprediksi fluktuatif jelang libur Imlek
11 Februari 2021 09:28 WIB
Ilustrasi - Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz/pri.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi fluktuatif jelang libur Hari Raya Imlek.
IHSG dibuka menguat 19,81 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.221,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,26 poin atau 0,55 persen ke posisi 958,29.
"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support-resistance 6.065-6.250, dengan kecenderungan koreksi pada perdagangan Kamis ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 19,81 poin
Dari eksternal, sinyal kebijakan moneter akomodatif dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan ekspektasi stimulus ekonomi oleh Pemerintah AS berpeluang memicu penguatan nilai tukar Rupiah pada hari ini.
Faktor lain yang berpotensi menopang nilai tukar rupiah adalah antisipasi pelaku pasar terhadap rilis data neraca perdagangan Indonesia Januari 2021 yang dijadwalkan rilis pekan depan (15/2), yang diperkirakan masih mencatatkan surplus seiring dengan peningkatan kinerja ekspor.
Kedua hal tersebut dinilai dapat meredam potensi aksi ambil untung (profit taking) oleh investor pada hari ini.
Baca juga: IHSG ditutup positif dipicu aksi beli asing
Saham-saham tambang dan industri dasar, seperti ANTM, TINS, INKP dan TKIM dapat dicermati pada perdagangan Kamis. Saham-saham yang berkaitan dengan telekomunikasi (TBIG dan TOWR) juga dapat dicermati oleh investor.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 110,93 poin atau 0,37 persen ke 29.927,89 dan indeks Straits Times terkoreksi 5,85 atau 0,2 persen ke 2.919,99.
Sedangkan bursa saham Jepang ditutup karena peringatan Hari Pembentukan Negara Jepang atau National Foundation Day.
IHSG dibuka menguat 19,81 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.221,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,26 poin atau 0,55 persen ke posisi 958,29.
"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support-resistance 6.065-6.250, dengan kecenderungan koreksi pada perdagangan Kamis ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 19,81 poin
Dari eksternal, sinyal kebijakan moneter akomodatif dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan ekspektasi stimulus ekonomi oleh Pemerintah AS berpeluang memicu penguatan nilai tukar Rupiah pada hari ini.
Faktor lain yang berpotensi menopang nilai tukar rupiah adalah antisipasi pelaku pasar terhadap rilis data neraca perdagangan Indonesia Januari 2021 yang dijadwalkan rilis pekan depan (15/2), yang diperkirakan masih mencatatkan surplus seiring dengan peningkatan kinerja ekspor.
Kedua hal tersebut dinilai dapat meredam potensi aksi ambil untung (profit taking) oleh investor pada hari ini.
Baca juga: IHSG ditutup positif dipicu aksi beli asing
Saham-saham tambang dan industri dasar, seperti ANTM, TINS, INKP dan TKIM dapat dicermati pada perdagangan Kamis. Saham-saham yang berkaitan dengan telekomunikasi (TBIG dan TOWR) juga dapat dicermati oleh investor.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng turun 110,93 poin atau 0,37 persen ke 29.927,89 dan indeks Straits Times terkoreksi 5,85 atau 0,2 persen ke 2.919,99.
Sedangkan bursa saham Jepang ditutup karena peringatan Hari Pembentukan Negara Jepang atau National Foundation Day.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: