CEO FGV Haris Fadzilah Hassan di Kuala Lumpur, Rabu (10/2), mengatakan sepanjang Januari tahun ini FGV telah menjalankan program tes pada 1.029 pekerja ladang migran di Negeri Sembilan dan Pahang, 6.261 pekerja di Sabah, dan 703 pekerja di Terengganu.
Pada Minggu pertama Februari, 1.402 pekerja ladang migran FGV tambahan di Pahang dan 4.114 pekerja migran di Sabah diperiksa.
Hasil tes keseluruhan untuk bulan Januari adalah negatif, kecuali 25 pekerja di Sabah yang telah melalui proses karantina. Pekerja telah pulih sepenuhnya dan sudah keluar dari pusat karantina di Lahad Datu.
Fadzilah menyatakan gembira dengan kemajuan kelanjutan ujian tes COVID-19, yang secara keseluruhan menunjukkan 13.509 pekerja telah berhasil diuji.
"Usaha ini adalah untuk memastikan bahawa semua pekerja perkebunan migran FGV tetap sehat dan tidak menjadi agen penyebaran wabah ini. Ini juga sejalan dengan arahan pemerintah yang mengharuskan majikan memberikan tes untuk semua pekerja migran masing-masing mulai 2 Februari 2021," katanya.
FGV juga menyediakan Pusat Karantina dan Pengobatan COVID-19 sementara (PKRC) di kompleks perkebunannya untuk memungkinkan proses pengasingan bagi pekerja perkebunan migran yang didapati positif dengan gejala ringan.
Program tes dijalankan secara bertahap untuk semua pekerja ladang migran FGV yang kini berjumlah 26.114 orang. Dari jumlah itu, 15.119 di antaranya bekerja di Semenanjung Malaysia, 10.375 di Sabah dan 620 di Sarawak.
Semua pekerja perkebunan migran FGV dari Indonesia, Bangladesh, Nepal, Filipina, Sri Lanka, India dan Myanmar berada di bawah Pertubuhan Keselamatan Sosial (PERKESO), sejenis dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Malaysia wajibkan majikan biayai imunisasi
Baca juga: 184 orang ditahan di Malaysia karena pelanggaran jaga jarak
Baca juga: Remaja 18 tahun meninggal karena COVID-19 di Malaysia