Palu (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Sulawesi Tengah meminta pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palu terpilih 2021-2024 Hadianto Rasyid-Reny Lamadjido agar menaikkan gaji tenaga honorer saat ini dirasakan masih sangat kecil.

Ketua Komisi A DPRD Palu Mutmainnah Korona menyatakan saat ini gaji tenaga honorer yang bekerja di organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu sangat memprihatinkan.

"Ada yang digaji hanya Rp250 ribu per bulan. Saya kira ini harus menjadi perhatian wali kota dan wakil kota Palu terpilih yang akan menjabat," kata Mutmainnah, Rabu.

Menurutnya sudah tidak selayaknya honorer digaji Rp250 ribu di zaman seperti sekarang, mengingat biaya hidup di Kota Palu cukup tinggi dan dengan uang Rp250 ribu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka, apalagi jika tenaga honorer tersebut merupakan tulang punggung keluarganya.

"Secara finansial Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu ada dan cukup bisa dialokasikan untuk menaikkan gaji seluruh tenaga honorer di Palu yang tidak sampai seribu orang," ujarnya lagi.

Ia yakin jika Pemkot Palu menaikkan gaji para honorer melalui Peraturan Wali Kota Palu akan berdampak terhadap kinerja para honorer selaku pelayan masyarakat.

Terlebih berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah .

"Minimal mereka digaji Rp1 juta. Durasi kerja mereka sama dengan pegawai negeri sipil (PNS) yang gajinya jauh di atas para honorer. Sebagian besar honorer di Palu bekerja di sektor pendidikan dan kesehatan," katanya pula.
Baca juga: Pemkot Palu tak tahu honorer K2 hanya digaji Rp250 ribu/bulan
Baca juga: Guru honorer: Gaji kami hanya Rp250 ribu bahkan tak digaji