AS ingin kaji laporan WHO bahwa COVID tak mungkin dari lab China
10 Februari 2021 09:48 WIB
Jubir Gedung Putih Jen Psaki mengangkat masker pelindungnya sambil berbicara mengenai perlawanan penyakit virus corona (COVID-19) saat arahan singkat pers di Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Jumat (29/1/2021). REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cfo.
Washington (ANTARA) - Pemerintahan Biden berharap dapat mengkaji data yang tercakup di laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada Selasa, yang menyebutkan bahwa virus COVID-19 tidak berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan.
Kepala tim WHO yang menyelidiki asal mula COVID-19 mengatakan kelelawar masih menjadi sumber potensial dan bahwa penularan virus melalui makanan beku merupakan sebuah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Ia mengesampingkan kebocoran dari laboratorium.
Psaki pada Selasa mengatakan kepada awak media bahwa pemerintah tidak terlibat dalam "rencana dan implementasi" penyelidikan tersebut dan ingin melakukan tinjauan independen atas temuan tersebut dan data yang mendasarinya.
Baca juga: Tim WHO tiba di Wuhan untuk selidiki asal-usul COVID-19
Baca juga: China sebut tim WHO akan tiba di Wuhan pada 14 Januari
Psaki menambahkan bahwa meski pemerintah bergabung lagi dengan WHO, "sangat penting agar kami memiliki tim ahli sendiri di lapangan."
Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen dalam kunjungan hampir sebulan di Wuhan, lokasi virus corona pertama kali muncul di pasar makanan laut pada akhir 2019, mengatakan hasil kerja tim mengungkap informasi baru, tetapi secara dramatis tidak mengubah anggapan mereka mengenai wabah.
Kemungkinan virus bocor dari laboratorium - yang menjadi subjek dari teori konspirasi - sangat tidak mungkin dan tidak membutuhkan riset lebih lanjut, kata Embrek.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Gua kelelawar di China perlu diteliti untuk cari asal-usul COVID
Baca juga: Tim WHO yang selidiki asal-usul pandemi bertemu ilmuwan China
Kepala tim WHO yang menyelidiki asal mula COVID-19 mengatakan kelelawar masih menjadi sumber potensial dan bahwa penularan virus melalui makanan beku merupakan sebuah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Ia mengesampingkan kebocoran dari laboratorium.
Psaki pada Selasa mengatakan kepada awak media bahwa pemerintah tidak terlibat dalam "rencana dan implementasi" penyelidikan tersebut dan ingin melakukan tinjauan independen atas temuan tersebut dan data yang mendasarinya.
Baca juga: Tim WHO tiba di Wuhan untuk selidiki asal-usul COVID-19
Baca juga: China sebut tim WHO akan tiba di Wuhan pada 14 Januari
Psaki menambahkan bahwa meski pemerintah bergabung lagi dengan WHO, "sangat penting agar kami memiliki tim ahli sendiri di lapangan."
Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen dalam kunjungan hampir sebulan di Wuhan, lokasi virus corona pertama kali muncul di pasar makanan laut pada akhir 2019, mengatakan hasil kerja tim mengungkap informasi baru, tetapi secara dramatis tidak mengubah anggapan mereka mengenai wabah.
Kemungkinan virus bocor dari laboratorium - yang menjadi subjek dari teori konspirasi - sangat tidak mungkin dan tidak membutuhkan riset lebih lanjut, kata Embrek.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Gua kelelawar di China perlu diteliti untuk cari asal-usul COVID
Baca juga: Tim WHO yang selidiki asal-usul pandemi bertemu ilmuwan China
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: