Lebih dari 2,93 juta anak di AS terdiagnosa COVID
10 Februari 2021 06:18 WIB
Seorang anak perempuan melakukan "handstand" di pantai, sehari sebelum pembatasan penyakit virus corona (COVID-19) dilonggarkan di Ocean City, Maryland, Amerika Serikat, Jumat (8/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/wsj/cfo
Washington (ANTARA) - Lebih dari 2,93 juta anak di Amerika Serikat terdiagnosa dengan COVID-19 sejak pandemi mewabah, menurut data terkini Akademi Pediatri Amerika (AAP) dan Asosiasi Rumah Sakit Anak.
Sekitar 117.500 kasus baru COVID-19 pada anak dilaporkan pekan lalu hingga 4 Februari, demikian informasi AAP.
Selama dua pekan, 21 Januari-4 Februari, tercatat 257.680 kasus COVID-19 anak dilaporkan di seluruh negeri, naik 10 persen, katanya.
Kasus anak menyumbang 12,9 persen dari total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di AS. Tingkat keseluruhan yakni 3,899 kasus per 100.000 anak dalam populasi, berdasarkan laporan tersebut.
"Pada saat ini, jarang terlihat kasus COVID-19 parah terjadi di kalangan anak. Akan tetapi, ada kebutuhan mendesak untuk mengumpulkan lebih banyak data mengenai dampak jangka panjang pandemi terhadap anak-anak, termasuk cara virus yang mungkin membahayakan kesehatan fisik jangka panjang anak-anak yang terinfeksi, serta dampak emosional dan kesehatan mental mereka," kata AAP melalui laporan tersebut.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Varian baru COVID-19 Inggris mungkin lebih dapat menginfeksi anak-anak
Baca juga: Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID
Baca juga: WHO: Penutupan sekolah seharusnya jadi upaya terakhir
Sekitar 117.500 kasus baru COVID-19 pada anak dilaporkan pekan lalu hingga 4 Februari, demikian informasi AAP.
Selama dua pekan, 21 Januari-4 Februari, tercatat 257.680 kasus COVID-19 anak dilaporkan di seluruh negeri, naik 10 persen, katanya.
Kasus anak menyumbang 12,9 persen dari total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di AS. Tingkat keseluruhan yakni 3,899 kasus per 100.000 anak dalam populasi, berdasarkan laporan tersebut.
"Pada saat ini, jarang terlihat kasus COVID-19 parah terjadi di kalangan anak. Akan tetapi, ada kebutuhan mendesak untuk mengumpulkan lebih banyak data mengenai dampak jangka panjang pandemi terhadap anak-anak, termasuk cara virus yang mungkin membahayakan kesehatan fisik jangka panjang anak-anak yang terinfeksi, serta dampak emosional dan kesehatan mental mereka," kata AAP melalui laporan tersebut.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Varian baru COVID-19 Inggris mungkin lebih dapat menginfeksi anak-anak
Baca juga: Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID
Baca juga: WHO: Penutupan sekolah seharusnya jadi upaya terakhir
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: