Jalan tol Cipali amblas Korlantas terapkan lawan arus di KM 117-126
9 Februari 2021 18:53 WIB
Dirlantas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Eddy Djunaedi (kiri), berbincang dengan Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Istiono (tengah) saat mengecek jalan amblas di km 122 jalan tol Cipali, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). ANTARA/HO-Pusat Tata Kelola Lalu-lintas Kepolisian Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu-lintas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Istiono, mengatakan, mereka memberlakukan rekayasa lalu-lintas berupa lawan arus mulai pada km 117-km 126 di jalan tol Cipali karena sebagian jalan tol itu amblas di km 122 jalur Cirebon arah Jakarta.
"Kami berkoordinasi dengan BPJT dan Kementerian PUPR, yaitu menerapkan lawan arah dari km 126 sampai km 117. Diharapkan lalu-lintas yang dari Semarang ke Jakarta bisa tertangani secara cepat dan baik," kata dia, melalui siaran pers, Selasa.
Untuk hari ini, dia juga menargetkan untuk memberlakukan lawan arus sepanjang satu kilometer dari km 122 hingga km 123.
Setelah berdiskusi dengan BPJT dan Bina Marga Kementerian PUPR, dia menyatakan, untuk perbaikan jalan amblas di km 122 ditargetkan 20 hari.
Tidak hanya di km 122 dari Cirebon arah Jakarta, kata dia, di km 36 juga terjadi banjir. "Jalur Pantura pun banjir, Karawang, Subang banjir. Ini jadi beban. Jalan itu jadi beban satu-satunya jalan yang akan dilalui. Tentunya ini masih bisa dikelola dengan lawan arus, ini bisa ditangani. Kepada masyarakat yang lewat km 122 jalan tol Cipali untuk bersabar sambil menunggu proses perbaikan," katanya.
Ia mengecek kondisi jalan amblas di jalan tol Cipali bersama Dirgakkum Korlantas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Kushariyanto, Kepala Bagian Operasi Korlantas Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Rudi Antariksawan, Dirlantas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Eddy Djunaedi, perwakilan BPJT dan perwakilan Astra Tol Cipali.
Sementara Presiden Direktur PT Astra Tol Cipali, Firdaus Azis, meminta maaf kepada masyarakat lantaran adanya musibah amblasnya jalan tol di KM 122 tanpa ada indikasi sebelumnya.
"Karena tidak ada tanda-tanda akan terjadi pergeseran tanah di bawah, biasanya ada indikasi, ini tidak ada indikasi. Saat ini tindakan preventif kami adalah dengan membangun lajur sementara yaitu lawan arus," kata dia.
Ia berharap dua hingga tiga hari ke depan jarak penggal jalan yang diberlakukan lawan arus bisa diperpendek dan mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintas di jalur itu dengan mengurangi kecepatan.
Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dimulai pembangunannya pada 2011 dan mencapai lebih dari 85 persen pembangunan pada 2014, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono; dan diresmikan pada tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (2015).
"Kami berkoordinasi dengan BPJT dan Kementerian PUPR, yaitu menerapkan lawan arah dari km 126 sampai km 117. Diharapkan lalu-lintas yang dari Semarang ke Jakarta bisa tertangani secara cepat dan baik," kata dia, melalui siaran pers, Selasa.
Untuk hari ini, dia juga menargetkan untuk memberlakukan lawan arus sepanjang satu kilometer dari km 122 hingga km 123.
Setelah berdiskusi dengan BPJT dan Bina Marga Kementerian PUPR, dia menyatakan, untuk perbaikan jalan amblas di km 122 ditargetkan 20 hari.
Tidak hanya di km 122 dari Cirebon arah Jakarta, kata dia, di km 36 juga terjadi banjir. "Jalur Pantura pun banjir, Karawang, Subang banjir. Ini jadi beban. Jalan itu jadi beban satu-satunya jalan yang akan dilalui. Tentunya ini masih bisa dikelola dengan lawan arus, ini bisa ditangani. Kepada masyarakat yang lewat km 122 jalan tol Cipali untuk bersabar sambil menunggu proses perbaikan," katanya.
Ia mengecek kondisi jalan amblas di jalan tol Cipali bersama Dirgakkum Korlantas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Kushariyanto, Kepala Bagian Operasi Korlantas Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Rudi Antariksawan, Dirlantas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Eddy Djunaedi, perwakilan BPJT dan perwakilan Astra Tol Cipali.
Sementara Presiden Direktur PT Astra Tol Cipali, Firdaus Azis, meminta maaf kepada masyarakat lantaran adanya musibah amblasnya jalan tol di KM 122 tanpa ada indikasi sebelumnya.
"Karena tidak ada tanda-tanda akan terjadi pergeseran tanah di bawah, biasanya ada indikasi, ini tidak ada indikasi. Saat ini tindakan preventif kami adalah dengan membangun lajur sementara yaitu lawan arus," kata dia.
Ia berharap dua hingga tiga hari ke depan jarak penggal jalan yang diberlakukan lawan arus bisa diperpendek dan mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintas di jalur itu dengan mengurangi kecepatan.
Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dimulai pembangunannya pada 2011 dan mencapai lebih dari 85 persen pembangunan pada 2014, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono; dan diresmikan pada tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (2015).
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021
Tags: