Jakarta (ANTARA) - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menyebut bahwa hubungan Indonesia dan China telah semakin erat dan mencapai titik tertinggi dalam beberapa sektor kerjasama, meski kedua negara telah menghadapi tekanan terkait dampak dari pandemi COVID-19.

“Pada tahun 2020, hubungan China dan Indonesia melalui tahun yang luar biasa. Di bawah perhatian dan promosi pemimpin negaranya, pemerintah dan rakyat kedua negara saling membantu dan mendukung untuk mengatasi kesulitan bersama,” kata Dubes Xiao Qian dalam taklimat pers yang digelar dari Jakarta, Selasa.

Eratnya hubungan kedua negara, menurut dia, tercermin melalui komunikasi Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo yang telah berbincang melalui sambungan telepon sebanyak tiga kali dan saling menyurati satu sama lain pada hari peringatan hubungan diplomatik yang ke-70 pada tahun 2020 lalu.

Selain itu, pejabat kementerian kedua negara juga telah saling berkunjung, termasuk Menteri Pertahanan China Wei Fenghe dan Menteri Luar Negeri Wang Yi yang telah mengunjungi Indonesia. Adapun Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah melakukan kunjungan ke China.

“Pertukaran tingkat tinggi kedua negara semakin erat dan saling kepercayaan terus diperdalam,” kata Dubes Xiao.

Dalam upaya melawan pandemi COVID-19, dia menyebut Indonesia dan China telah saling bahu-membahu. “Pada saat-saat kritis kala China melawan pandemi, pemerintah Indonesia menyediakan pasokan medis untuk membantu China. Setelah merebaknya pandemi di Indonesia, China segera menawarkan bantuan medis, dan berbagi pengalaman diagnosis dan perawatan tanpa reservasi,” ujarnya.

Adapun perusahaan dari kedua negara telah melakukan uji klinis fase III atas vaksin COVID-19, dan telah secara aktif mempromosikan kerjasama pengadaan, penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin bersama.

Lebih lanjut, kerjasama ekonomi juga disebut telah mencapai kemajuan baru, di mana China mempertahankan posisi sebagai mitra dagang terbesar dan negara yang menanam investasi terbesar kedua di Indonesia.

“Pada tahun 2020, volume perdagangan bilateral China dan Indonesia mencapai 78,37 miliar dolar AS, impor China dari Indonesia sebesar 37,37 miliar dolar AS, meningkat 10,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Xiao yang menambahkan bahwa Investasi langsung China di Indonesia mencapai 1,83 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 72,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dia juga menyoroti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang disebut sebagai proyek simbolis dalam kerjasama kedua negara membangun ‘Belt and Road’ bersama, serta “jalur cepat” untuk memfasilitasi pertukaran personel yang diperlukan.

“Kedua pihak menjaga stabilitas dan kelancaran arus rantai industri dan rantai pasokan, bersama-sama mengembangkan kerjasama penggerak pertumbuhan ekonomi baru seperti ekonomi digital, bio-farmasi, dan pengentasan kemiskinan melalui iptek,” paparnya.


Baca juga: Dubes Djauhari Oratmangun terima Hassan Wirajuda Award

Baca juga: Dubes RI temui Wagub Hainan bicarakan peluang investasi