Satgas Yonarmed ajarkan pencak silat untuk warga perbatasan
9 Februari 2021 16:16 WIB
Sejumlah warga di Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, saat mengikuti pelajaran seni bela diri pencak silat yang diajarkan persone TNI dari Satgas Yonarmed 3/105 Tarik. ANTARA/HO-Satgas Yonarmed 3/105 Tarik.
Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Yonarmed 3/105 Tarik mengajarkan seni bela diri pencak silat secara rutin untuk warga di Desa Eban, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan dengan Timor Leste.
"Lewat pengajaran seni bela diri pencak silat ini, kita ingin anak-anak muda di perbatasan juga ikut melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda, kata Dansatgas Letkol Arm Laode Irwan Halim dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Ia pun mengapresiasi warga kalangan muda di Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, yang secara antusias berdatangan untuk belajar pencak silat yang dilatih langsung oleh personel Makosatgas Yonarmed 3/105 Tarik Kapten Ctp Agus Saleh dan Praka Eko.
Irwan Halim mengatakan melalui pengajaran pencak silat warga juga dilatih kedisiplinan, mengatur emosional, dan sikap menghargai orang.
Baca juga: Di perbatasan RI-TL, Satgas Yonarmed bentuk taman baca anak-anak
Baca juga: Warga serahkan senjata api kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik
Ia mengatakan bela diri merupakan suatu kesenian yang timbul sebagai suatu cara untuk mempertahankan atau membela diri. Meski kerap dikaitkan dengan kekerasan, kata dia, bela diri sebenarnya menyimpan banyak manfaat tidak hanya bagi kesehatan jasmani namun juga kesehatan mental atau psikologi seseorang.
Seni bela diri, kata dia, jangan disamakan dengan berkelahi, namun justeru jika dilakukan secara rutin dan tepat maka dapat menyehatkan jantung, meningkatkan stamina serta memperkuat kekuatan otot dan tulang, sehingga membuat lebih bugar dan sehat.
"Hal-hal ini yang kita tanamkan ke anak-anak muda yang diajarkan. Kita ingin agar kesehatan jasmani dan mental juga dimiliki anak-anak muda di wilayah beranda NKRI lewat seni bela diri ini," katanya.
Lebih lanjut Irwan Halim mengatakan pencak silat juga merupakan salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga SEA Games.
Oleh karena itu melalui pengajaran ini diharapkan dapat memunculkan bakat unggul yang ke depan bisa berprestasi di bidang seni bela diri pencak silat.
"Beberapa anak muda yang memang sudah memiliki kemampuan dasar sehingga personel Satgas tinggal mengasah dan mempertajam kemampuan mereka," katanya.*
"Lewat pengajaran seni bela diri pencak silat ini, kita ingin anak-anak muda di perbatasan juga ikut melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya bukan benda, kata Dansatgas Letkol Arm Laode Irwan Halim dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.
Ia pun mengapresiasi warga kalangan muda di Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, yang secara antusias berdatangan untuk belajar pencak silat yang dilatih langsung oleh personel Makosatgas Yonarmed 3/105 Tarik Kapten Ctp Agus Saleh dan Praka Eko.
Irwan Halim mengatakan melalui pengajaran pencak silat warga juga dilatih kedisiplinan, mengatur emosional, dan sikap menghargai orang.
Baca juga: Di perbatasan RI-TL, Satgas Yonarmed bentuk taman baca anak-anak
Baca juga: Warga serahkan senjata api kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik
Ia mengatakan bela diri merupakan suatu kesenian yang timbul sebagai suatu cara untuk mempertahankan atau membela diri. Meski kerap dikaitkan dengan kekerasan, kata dia, bela diri sebenarnya menyimpan banyak manfaat tidak hanya bagi kesehatan jasmani namun juga kesehatan mental atau psikologi seseorang.
Seni bela diri, kata dia, jangan disamakan dengan berkelahi, namun justeru jika dilakukan secara rutin dan tepat maka dapat menyehatkan jantung, meningkatkan stamina serta memperkuat kekuatan otot dan tulang, sehingga membuat lebih bugar dan sehat.
"Hal-hal ini yang kita tanamkan ke anak-anak muda yang diajarkan. Kita ingin agar kesehatan jasmani dan mental juga dimiliki anak-anak muda di wilayah beranda NKRI lewat seni bela diri ini," katanya.
Lebih lanjut Irwan Halim mengatakan pencak silat juga merupakan salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga SEA Games.
Oleh karena itu melalui pengajaran ini diharapkan dapat memunculkan bakat unggul yang ke depan bisa berprestasi di bidang seni bela diri pencak silat.
"Beberapa anak muda yang memang sudah memiliki kemampuan dasar sehingga personel Satgas tinggal mengasah dan mempertajam kemampuan mereka," katanya.*
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: