Saham Tokyo ditutup naik didorong pendapatan perusahaan yang solid
9 Februari 2021 15:07 WIB
Seorang pria yang mengenakan masker pelindung, berdiri di depan sebuah papan elektonik yang menunjukkan indeks Nikkei di Tokyo, Jepang pada Kamis (21/1/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada Selasa, dengan indeks saham acuan Nikkei naik ke level tertinggi baru dalam 30 tahun.
Kenaikan Nikkei didorong oleh sentimen pendapatan perusahaan Jepang yang solid dan harapan stimulus fiskal AS.
Indeks Nikkei 225 naik 117,43 poin, atau 0,40 persen, menjadi ditutup pada 29.505,93, merupakan level penutupan tertinggi sejak 3 Agustus 1990.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas atas semua di papan utama Bursa Efek Tokyo, berakhir 1,59 poin atau 0,08 persen lebih tinggi pada 1.925,54.
Saham-saham emiten pertambangan, pialang sekuritas, serta informasi dan komunikasi termasuk yang meraih kenaikan terbesar pada akhir perdagangan.
Baca juga: Pertama kalinya sejak Agustus 1990, Nikkei tembus level 29.000 poin
Baca juga: Saham Tokyo dibuka menguat, terkerek Wall Street capai rekor tertinggi
Baca juga: Saham Tokyo melonjak, indeks Nikkei ditutup di tertinggi 30 tahun
Kenaikan Nikkei didorong oleh sentimen pendapatan perusahaan Jepang yang solid dan harapan stimulus fiskal AS.
Indeks Nikkei 225 naik 117,43 poin, atau 0,40 persen, menjadi ditutup pada 29.505,93, merupakan level penutupan tertinggi sejak 3 Agustus 1990.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas atas semua di papan utama Bursa Efek Tokyo, berakhir 1,59 poin atau 0,08 persen lebih tinggi pada 1.925,54.
Saham-saham emiten pertambangan, pialang sekuritas, serta informasi dan komunikasi termasuk yang meraih kenaikan terbesar pada akhir perdagangan.
Baca juga: Pertama kalinya sejak Agustus 1990, Nikkei tembus level 29.000 poin
Baca juga: Saham Tokyo dibuka menguat, terkerek Wall Street capai rekor tertinggi
Baca juga: Saham Tokyo melonjak, indeks Nikkei ditutup di tertinggi 30 tahun
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: