Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi kembali menguat menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS.

Pada pukul 9.38 WIB rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp13.998 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.003 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan, rupiah kemungkinan masih bisa menguat hari ini terhadap dolar AS.

Baca juga: Dolar AS melemah, tertekan investor fokus mata uang kripto

"Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tinggi dengan menguatnya indeks-indeks saham global kemarin. Indeks saham AS mencetak rekor tertinggi baru kemarin," ujar Ariston.

Ariston menuturkan penguatan tersebut dipicu oleh optimisme perilisan stimulus fiskal besar AS senilai 1,9 triliun dolar AS. Proposal stimulus sudah disetujui DPR AS dan tinggal mendapatkan persetujuan dari Senat.

Menurut Ariston, proposal stimulus akan dengan mudah mendapatkan persetujuan Senat AS karena Partai Demokrat yang merupakan partai pemerintah, memegang mayoritas suara di Senat AS.

Baca juga: Wall Street ditutup tertinggi , Indeks Dow Jones melambung 237,52 poin

Baca juga: IHSG menguat, terkerek sentimen positif kenaikan bursa saham AS


"Ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi di AS pun meningkat," katanya.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.030 per dolar AS.

Pada Senin (8/2) lalu rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.003 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.030 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup menguat, dipicu naiknya minat aset berisiko