Baca juga: MUI NTT minta penyintas COVID-19 jadi donor plasma
Baca juga: Satgas BUMN Kalbar ikut laksanakan donor plasma konvalesen
"Saya berharap dari sukarela ini masih perlu ditingkatkan. Untuk itu kami tingkatkan dengan masuk ke desa-desa, kalau kemarin kan masih di kota-kota. Jadi program kami door to door agar mereka tahu proses donor darah itu. Bukan karena mereka tidak mau tapi tidak tahu," katanya.
Dr Patra mengatakan prinsip door to door ini berupa mendekatkan pelayanan donor darah kepada masyarakat. UTD PMI Bali tidak menerima permintaan kantong darah dari donor plasma konvalesen secara pribadi, melainkan wajib mengikuti prosedur melalui dokter penanggung jawab pasien tersebut.
"Jadi keluarga secara pribadi enggak boleh dalam proses permintaan darahnya datang. Tetap melalui dokter penanggung jawab pasien yang akan membuat surat permintaan, nanti mereka mengajukan ke bank darah di rumah sakit. Dari bank darah yang mengajukan ke kami," kata dr. Patra.
Baca juga: Peluncuran donor plasma BUMN diikuti dua penyintas
Baca juga: RSUP Dr Sardjito: Donor plasma, pupus stigmatisasi penyintas COVID-19