Tes usap masal di pasar tradisional turunkan retribusi
8 Februari 2021 15:10 WIB
Sejumlah pedagang di Pasar Dasan Agung, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (8/2/2021), berkemas merapikan dan menutup dagangannya untuk menghindari kegiatan tes usap (swab test) antigen COVID-19 masal yang dilaksanakan oleh tim Satgas COVID-19 Kota Mataram. ANTARA/Nirkomala.
Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan kegiatan tes usap (test swab) antigen COVID-19 secara masal, kepada pedagang dan pengunjung di sejumlah pasar tradisional, namun hal itu berdampak pada turunnya pendapatan retribusi pasar.
Kepala Pasar Dasan Agung Budiawan, di Mataram, Senin, mengatakan salah satu dampak dari tes usap masal COVID-19 di pasar adalah tidak tercapainya realisasi retribusi pasar harian.
"Setiap hari target pendapatan retribusi sebesar Rp620.000, namun dengan adanya kegiatan tes usap antigen, setoran baru masuk kurang dari Rp200.000," katanya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan, penurunan pendapatan retribusi pasar tersebut karena pedagang banyak yang tidak berjualan setelah mendengar akan dilaksanakannya tes usap antigen COVID-19 kepada pedagang dan pengunjung pasar.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Mataram mulai meningkat
Baca juga: Kemenag sebut 155 calon haji di Mataram-NTB tarik setoran nomor porsi
Pedagang memang ada yang sudah buka, tapi langsung tutup lagi dan banyak yang tidak menyetorkan retribusinya hari ini. Dengan demikian, dari sebanyak 300 pedagang yang ada di Pasar Dasan Agung, tersisa hanya sekitar 50 orang.
"Baik pedagang maupun pembeli di Pasar Dasan Agung hari ini benar-benar sepi, karena tahu akan dilakukan tes usap antigen COVID-19. Semoga besok kondisinya kembali normal agar tidak mengganggu target retribusi bulanan," katanya.
Kendati demikian, lanjut Budiwan untuk menyukseskan kegiatan tes usap antigen masal tersebut, pedagang dan pengunjung telah diingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, selama beraktivitas di pasar.
Dari pengelola pasar, katanya, untuk informasi tentang tes usap tidak pernah diinformasikan agar pedagang bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Tapi, pedagang sudah tahu duluan dari mulut ke mulut dan media sosial, sehingga kondisi pasar langsung sepi begitu tahu akan ada petugas Satgas COVID-19 melakukan swab test.
"Pagi-pagi sudah mulai ramai, tapi begitu dengar akan ada petugas berangsur pasar sepi bahkan banyak yang belum membayar retribusi," katanya lagi.
Dengan kondisi sepi itu, target pengambilan sampel oleh Satgas COVID-19 Kota Mataram juga tidak bisa terealisasi dari 50 orang, realisasi sekitar 5-6 orang. Namun, jumlah itu sudah mewakili dari pedagang, pengunjung, dan petugas parkir.*
Baca juga: Baru pulang, tiga pekerja migran diisolasi di Wisma Nusantara Mataram
Baca juga: Satgas COVID-19 Mataram siapkan 1.100 reagen untuk tes usap masal
Kepala Pasar Dasan Agung Budiawan, di Mataram, Senin, mengatakan salah satu dampak dari tes usap masal COVID-19 di pasar adalah tidak tercapainya realisasi retribusi pasar harian.
"Setiap hari target pendapatan retribusi sebesar Rp620.000, namun dengan adanya kegiatan tes usap antigen, setoran baru masuk kurang dari Rp200.000," katanya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan, penurunan pendapatan retribusi pasar tersebut karena pedagang banyak yang tidak berjualan setelah mendengar akan dilaksanakannya tes usap antigen COVID-19 kepada pedagang dan pengunjung pasar.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Mataram mulai meningkat
Baca juga: Kemenag sebut 155 calon haji di Mataram-NTB tarik setoran nomor porsi
Pedagang memang ada yang sudah buka, tapi langsung tutup lagi dan banyak yang tidak menyetorkan retribusinya hari ini. Dengan demikian, dari sebanyak 300 pedagang yang ada di Pasar Dasan Agung, tersisa hanya sekitar 50 orang.
"Baik pedagang maupun pembeli di Pasar Dasan Agung hari ini benar-benar sepi, karena tahu akan dilakukan tes usap antigen COVID-19. Semoga besok kondisinya kembali normal agar tidak mengganggu target retribusi bulanan," katanya.
Kendati demikian, lanjut Budiwan untuk menyukseskan kegiatan tes usap antigen masal tersebut, pedagang dan pengunjung telah diingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19, selama beraktivitas di pasar.
Dari pengelola pasar, katanya, untuk informasi tentang tes usap tidak pernah diinformasikan agar pedagang bisa tetap beraktivitas seperti biasa.
Tapi, pedagang sudah tahu duluan dari mulut ke mulut dan media sosial, sehingga kondisi pasar langsung sepi begitu tahu akan ada petugas Satgas COVID-19 melakukan swab test.
"Pagi-pagi sudah mulai ramai, tapi begitu dengar akan ada petugas berangsur pasar sepi bahkan banyak yang belum membayar retribusi," katanya lagi.
Dengan kondisi sepi itu, target pengambilan sampel oleh Satgas COVID-19 Kota Mataram juga tidak bisa terealisasi dari 50 orang, realisasi sekitar 5-6 orang. Namun, jumlah itu sudah mewakili dari pedagang, pengunjung, dan petugas parkir.*
Baca juga: Baru pulang, tiga pekerja migran diisolasi di Wisma Nusantara Mataram
Baca juga: Satgas COVID-19 Mataram siapkan 1.100 reagen untuk tes usap masal
Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: