BPBD Kota Banjarmasin: Data pengungsi banjir sudah nihil
8 Februari 2021 13:38 WIB
Plt. Kepala BPBD Kota Banjarmasin Rudian Noor saat memantau kondisi air di bendungan Simpang Limau Ujung, Banjarmasin Utara, air sudah terkendali. (Antaranews Kalsel/Sukarli)
Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melaporkan kondisi terkini bencana banjir pada hari ke-25 di mana data pengungsi sudah nihil atau nol.
"Sudah tidak ada lagi pengungsi karena banjir di Banjarmasin," ujar Plt Kepala BPBD Kota Banjarmasin Rudian Noor di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, kondisi banjir memang belum usai di kota ini sejak diterapkan status tanggap darurat bencana banjir dan air pasang pada 15 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021.
Namun, kondisi banjir di kota itu sudah sangat menurun, hanya sebagian wilayah di Banjarmasin Timur yang masih ada genangan.
Baca juga: BPJAMSOSTEK salurkan bantuan senilai Rp150 juta untuk banjir Kalsel
Baca juga: Satgas normalisasi sungai Banjarmasin ditopang TNI-POLRI dan KN-PN
"Seperti wilayah Simpang Limau, Melati Ujung, Hikmah Banua Ujung dan Kelurahan Pemurus Luar, daerah-daerah yang berbatasan dengan daerah kabupaten tetangga yang masih banjir," papar Rudian Noor.
Menurut dia, tinggi genangan yang masih ada akibat banjir besar lalu di wilayah-wilayah di atas tersebut kini sekitar 5 cm hingga 10 cm.
"Jadi para warga yang sempat mengungsi kini sudah pulang ke rumah mereka masing-masing, hingga tidak ada lagi titik pengungsian saat ini karena banjir," ujar Rudian Noor.
Sebelumnya, kondisi di daerah-daerah yang air genangan ini sangat parah, hingga banyak yang mengungsi ke tempat aman, di mana pemerintah kota juga mendirikan posko dapur umum dan tempat pengungsian.
"Dapur umum juga sudah tidak ada lagi, bantuan disalurkan langsung ke rumah-rumah warga yang masih terdampak," tuturnya.
Menurut Rudian Noor, bantuan sembako maupun lainnya, karena status tanggap darurat banjir dan air pasang masih belum dicabut hingga 11 Februari 2021, maka dipusatkan ke kecamatan.
"Jadi bantuan kami antar ke pihak kecamatan, mereka yang membagikannya," ujarnya.
Banjir besar melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada pertengahan tahun ini, termasuk ibu kota provinsi Kalsel, Kota Banjarmasin, yang cukup parah hingga 100 ribu lebih warga terdampak, puluhan ribu lainnya harus mengungsi.*
Baca juga: TNI AL: Masih banyak rumah yang terendam di Batola
Baca juga: Banjarmasin bentuk satuan tugas normalisasi sungai
"Sudah tidak ada lagi pengungsi karena banjir di Banjarmasin," ujar Plt Kepala BPBD Kota Banjarmasin Rudian Noor di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, kondisi banjir memang belum usai di kota ini sejak diterapkan status tanggap darurat bencana banjir dan air pasang pada 15 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021.
Namun, kondisi banjir di kota itu sudah sangat menurun, hanya sebagian wilayah di Banjarmasin Timur yang masih ada genangan.
Baca juga: BPJAMSOSTEK salurkan bantuan senilai Rp150 juta untuk banjir Kalsel
Baca juga: Satgas normalisasi sungai Banjarmasin ditopang TNI-POLRI dan KN-PN
"Seperti wilayah Simpang Limau, Melati Ujung, Hikmah Banua Ujung dan Kelurahan Pemurus Luar, daerah-daerah yang berbatasan dengan daerah kabupaten tetangga yang masih banjir," papar Rudian Noor.
Menurut dia, tinggi genangan yang masih ada akibat banjir besar lalu di wilayah-wilayah di atas tersebut kini sekitar 5 cm hingga 10 cm.
"Jadi para warga yang sempat mengungsi kini sudah pulang ke rumah mereka masing-masing, hingga tidak ada lagi titik pengungsian saat ini karena banjir," ujar Rudian Noor.
Sebelumnya, kondisi di daerah-daerah yang air genangan ini sangat parah, hingga banyak yang mengungsi ke tempat aman, di mana pemerintah kota juga mendirikan posko dapur umum dan tempat pengungsian.
"Dapur umum juga sudah tidak ada lagi, bantuan disalurkan langsung ke rumah-rumah warga yang masih terdampak," tuturnya.
Menurut Rudian Noor, bantuan sembako maupun lainnya, karena status tanggap darurat banjir dan air pasang masih belum dicabut hingga 11 Februari 2021, maka dipusatkan ke kecamatan.
"Jadi bantuan kami antar ke pihak kecamatan, mereka yang membagikannya," ujarnya.
Banjir besar melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada pertengahan tahun ini, termasuk ibu kota provinsi Kalsel, Kota Banjarmasin, yang cukup parah hingga 100 ribu lebih warga terdampak, puluhan ribu lainnya harus mengungsi.*
Baca juga: TNI AL: Masih banyak rumah yang terendam di Batola
Baca juga: Banjarmasin bentuk satuan tugas normalisasi sungai
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: