Jakarta (ANTARA) - Penambahan pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta pada hari Minggu tanggal 7 Februari 2021 ini, adalah sebanyak 4.342 orang sehingga kumulasi total pasien sembuh naik dari 261.027 orang, menjadi 265.369 orang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, Minggu, dengan total pasien sembuh sebanyak 265.369 orang itu, memiliki persentase senilai dengan 90,3 persen (naik dari sebelumnya 90,1 persen) dari jumlah total kasus positif COVID-19 saat ini sebanyak 293.825 kasus.

Kumulasi total kasus positif pandemi COVID-19 di Jakarta pada hari Minggu tanggal 7 Februari 2021 ini mencapai angka 293.825 kasus, setelah terjadinya pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 4.213 kasus dari angka total sebelumnya sebesar 289.612 kasus.

Penambahan kasus sebanyak 4.213 kasus pada hari Minggu ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada sehari sebelumnya yakni pada hari Sabtu (6/2) sebagai temuan kasus hasil tes harian yang dilaporkan (temuan asli).

Pada tes PCR 6 Februari 2021 sendiri, memiliki rincian dilakukan tes pada 19.533 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 17.813 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.213 positif dan 13.600 negatif.

Baca juga: DKPKP DKI pastikan stok pangan strategis mencukupi jelang Imlek

Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 4.213 kasus pada hari Minggu ini, paling tinggi dibanding penambahan kasus pada hari Sabtu (6/2) sebanyak 2.379 kasus, pada hari Jumat (5/2) sebanyak 3.340 kasus, pada hari Kamis (4/2) sebanyak 3.632 kasus, pada hari Rabu (3/2) sebanyak 3.567 kasus, pada hari Selasa (2/2) sebanyak 3.362 kasus, pada hari Senin (1/2) sebanyak 3.614 kasus, dan pada hari Minggu (31/1) sebanyak 3.474 kasus.

Penambahan kasus positif harian sebanyak 4.213 kasus pada hari Minggu ini juga masih lebih tinggi dibanding dengan penambahan pada hari Jumat (22/1) sebanyak 3.792 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi.

Dari data yang ada, penambahan sebanyak 4.213 kasus pada hari Minggu ini juga mengalahkan penambahan pada hari Jumat (22/1) sebanyak 3.792 kasus dalam kategori temuan kasus hasil tes harian yang dilaporkan (temuan asli), karena penambahan sebelumnya hanya memiliki rincian sebanyak 3.619 kasus positif hasil tes PCR pada hari Kamis (21/1), sementara 173 kasus lainnya berasal dari pemeriksaan di satu laboratorium RS swasta dalam jangka tujuh hari sebelumnya.

Sementara itu, di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 293.825 kasus hari Minggu ini, sebanyak 23.869 orang (turun 175 dari sebelumnya 24.044 orang) di antaranya, merupakan angka pasien kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi.

Kemudian 4.587 orang (bertambah 46 dibanding sebelumnya 4.541 orang) di antaranya, meninggal dunia, atau senilai 1,6 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Minggu ini, tercatat di angka 20,6 persen (naik dari sebelumnya 19,9 persen).

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 4.325

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Minggu ini, adalah sebesar 10,5 persen (naik dari sebelumnya 10,4 persen).

Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.