Hampir semua korban pembantaian di Meksiko adalah warga Guatemala
7 Februari 2021 14:32 WIB
Anggota Garda Nasional Meksiko memegang tameng untuk memblokir imigran, bagian dari kelompok yang menuju Amerika Serikat, dekat perbatasan Guatemala-Meksiko, di Ciudad Hidalgo, Meksiko, Senin (20/1/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Torres/foc/djo/am.
Mexico City (ANTARA) - Pihak berwenang Meksiko telah mengidentifikasi sembilan lagi korban warga Guatemala yang termasuk di antara 19 orang yang tewas dalam pembantaian di timur laut negara bagian Tamaulipas bulan lalu, kata pihak berwenang pada Sabtu.
Sejauh ini 16 korban telah diidentifikasi, termasuk dua warga negara Meksiko dan 14 warga Guatemala, kata kantor kejaksaan negara bagian Tamaulipas dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang telah bekerja untuk mengidentifikasi jenazah dengan menggunakan DNA yang dikumpulkan oleh orang-orang yang yakin kerabat mereka, banyak dari mereka adalah migran Guatemala, mungkin termasuk di antara para korban. Jasad-jasad, beberapa hangus parah dan dengan luka tembak, ditemukan di sepanjang rute penyelundupan migran yang populer di daerah terpencil Tamaulipas, yang berbatasan dengan Amerika Serikat di timur laut Meksiko.
Pembunuhan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran baru di Meksiko tentang bahaya yang dihadapi oleh para migran, banyak di antaranya berasal dari tiga negara Amerika Tengah yang penuh kekerasan dan miskin yaitu Guatemala, Honduras dan El Salvador.
Salah satu orang yang baru diidentifikasi dinamai oleh kantor kejaksaan Meksiko sebagai Paola D. "Z", yang diyakini sebagai Paola Damaris Zacarias. Keluarganya mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa dia diduga termasuk di antara mereka yang tewas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pembantaian di bar Meksiko tewaskan 11 orang
Baca juga: Belasan jasad ditemukan di Meksiko saat kekerasan melonjak
Baca juga: Kuburan massal dengan 166 mayat ditemukan di Meksiko
Sejauh ini 16 korban telah diidentifikasi, termasuk dua warga negara Meksiko dan 14 warga Guatemala, kata kantor kejaksaan negara bagian Tamaulipas dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang telah bekerja untuk mengidentifikasi jenazah dengan menggunakan DNA yang dikumpulkan oleh orang-orang yang yakin kerabat mereka, banyak dari mereka adalah migran Guatemala, mungkin termasuk di antara para korban. Jasad-jasad, beberapa hangus parah dan dengan luka tembak, ditemukan di sepanjang rute penyelundupan migran yang populer di daerah terpencil Tamaulipas, yang berbatasan dengan Amerika Serikat di timur laut Meksiko.
Pembunuhan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran baru di Meksiko tentang bahaya yang dihadapi oleh para migran, banyak di antaranya berasal dari tiga negara Amerika Tengah yang penuh kekerasan dan miskin yaitu Guatemala, Honduras dan El Salvador.
Salah satu orang yang baru diidentifikasi dinamai oleh kantor kejaksaan Meksiko sebagai Paola D. "Z", yang diyakini sebagai Paola Damaris Zacarias. Keluarganya mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa dia diduga termasuk di antara mereka yang tewas.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pembantaian di bar Meksiko tewaskan 11 orang
Baca juga: Belasan jasad ditemukan di Meksiko saat kekerasan melonjak
Baca juga: Kuburan massal dengan 166 mayat ditemukan di Meksiko
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: