Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Bambang Hermanto berharap kehadiran Pelabuhan Patimban dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

"Kami berharap Pelabuhan Patimban bisa segera diselesaikan dan masyarakat sekitar dapat menikmati manfaat atas keberadaan Pelabuhan Patimban," ujar Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut legislator tersebut, sampai dengan saat ini, progres penyelesaian proyek strategis nasional Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, sudah mencapai kurang lebih 75 persen. Beberapa waktu lalu juga sudah dilakukan soft launching oleh Presiden Joko Widodo, yang artinya Pelabuhan Patimban ini sudah siap untuk digunakan.

Bambang menyarankan untuk ke depannya pengelolaan Pelabuhan Patimban seharusnya diserahkan secara penuh kepada BUMN.

Hal tersebut dikarenakan anggaran pembangunan proyek tersebut juga menggunakan dana APBN, meskipun ada bantuan dana pinjaman dari pihak asing dalam merealisasikan mega proyek yang bernilai triliunan rupiah tersebut.

“Sebagian anggaran pembangunan Pelabuhan Patimban menggunakan dana APBN. Oleh karena itu Komisi V bersepakat mendorong pemerintah untuk menjaga agar pengelolaan Patimban diserahkan kepada BUMN,” ujar Anggota Komisi V DPR RI tersebut.

Terhadap beberapa kendala atau masalah yang masih menjadi hambatan saat ini dalam penyelesaian Pelabuhan Patimban, legislator tersebut menilai hal itu adalah bagian dari proses yang akan selesai nantinya.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimistis bahwa Pelabuhan Patimban apabila disinergikan dengan baik dengan Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura.

Selain itu, Budi juga menyebut Pelabuhan Patimban melengkapi Bandara Internasional Jawa Barat atau Bandara Kertajati yang sudah lebih dahulu beroperasi.

Ia berharap dengan adanya Pelabuhan Patimban dapat menstimulasi tumbuhnya arus barang dan jasa atau logistik dari dan ke aglomerasi Pelabuhan Cirebon, Kawasan Industri Karawang, Sumedang, Majalengka, hingga jalan tol yang mempertemukan Jakarta.

Baca juga: Perlukah rejuvenasi Rencana Induk Pelabuhan di Indonesia?
Baca juga: Perlukah rejuvenasi Rencana Induk Pelabuhan di Indonesia?
Baca juga: Menhub optimistis Patimban mampu kalahkan Shanghai dan Singapura