Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan ribuan paket alat kebutuhan dasar kepada para pengungsi korban gempa bumi di berbagai lokasi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Bantuan yang kami salurkan tersebut berupa 'hygiene kit', terpal, selimut, 'family kit', 'baby kit', kelambu, dan tikar," kata Kepala Markas PMI Provinsi Sulbar Lukman di Mamuju, Sabtu.

Ia menjelaskan bantuan itu dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) serta PMI Pusat. Hingga beberapa pekan pascagempa yang meluluhlantakkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju, bantuan terus disalurkan oleh lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini.

Bantuan berupa "hygiene kit" untuk di Kabupaten Mamuju sudah disalurkan 277 paket, terpal 695 lembar, selimut 251 lembar, "family kit" 168 paket, kelambu 77 lembar, dan tikar 103 lembar.

Pihaknya menargetkan pendistribusian bantuan ini hingga Mei 2021. Hingga saat ini bantuan terus mengalir, seperti "family kit" untuk penyintas di sejumlah lokasi pengungsian.

"Bantuan yang kami salurkan untuk masyarakat sesuai dengan hasil pendataan atau 'assessment' yang dilakukan oleh personel PMI yang diharapkan bantuan itu bisa meringankan penderitaan para korban yang tinggal di pengungsian," katanya.

Baca juga: PMI pertemukan kembali puluhan penyintas gempa dengan keluarganya

Ia menjelaskan teknis penyaluran bantuan yang secara langsung kepada para korban maupun diserahkan melalui pemuka warga , seperti ketua RT/RW, kepala dusun/desa, maupun perwakilan mereka. Langkah ini ditempuh agar tidak terjadi kerumunan sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.

Lukman menyebutkan bantuan lainnya yang hingga saat ini disalurkan secara rutin, yakni air bersih, sebagai kebutuhan utama mereka, khususnya di pengungsian.

Dalam pendistribusian bantuan, para relawan PMI harus berhati-hati, antara lain karena harus menyeberangi Sungai Kalimamuju dengan berbatu dan licin, yang lebarnya sekitar 50 meter, untuk sampai lokasi pengungsian di Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju.

"Distribusi kali ini agak sedikit ekstrem, karena kami harus menyeberangi sungai sambil mengangkat tikar untuk masyarakat terdampak yang ada di Kelurahan Binanga," kata salah seorang relawan PMI.

Tikar tersebut diberikan kepada 35 kepala keluarga dengan masing-masing mendapatkan dua lembar agar dapat digunakan masyarakat sebagai alas tidur.

Baca juga: PMI kembalikan semangat anak dan ibu penyintas gempa Sulbar di Mamuju
Baca juga: PMI distribusikan makanan tambahan untuk bayi di lokasi pengungsian