London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat (5/2/2021), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,22 persen atau 14,39 poin, menjadi menetap di 6.489,33 poin.

Indeks FTSE 100 melemah 0,06 persen atau 4,10 poin menjadi 6.503,72 poin pada Kamis (4/2/2021), setelah menyusut 0,14 persen atau 8,83 poin menjadi 6.507,82 poin pada Rabu (3/2/2021), dan menguat 0,78 persen atau 50,23 poin menjadi 6.516,65 poin pada Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Saham Jerman setop untung beruntun, Indeks DAX 30 turun 0,03 persen

Whitbread, sebuah perusahaan jaringan perhotelan dan restoran multinasional Inggris, melejit 5,13 persen menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional Inggris-Swiss Glencore yang melonjak 4,77 persen, serta saham kelompok perusahaan perusahaan jasa keuangan dan perbankan Inggris NatWest Group terangkat 3,97 persen.

Baca juga: Saham Prancis menguat lagi, Indeks CAC 40 naik 0,90 persen

Sementara itu Johnson Matthey, sebuah perusahaan ilmu pengetahuan dan bahan kimia global, merupakan pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya anjlok 4,22 persen.

Disusul oleh saham perusahaan pelaporan kredit konsumen multinasional Experian yang berdomisili di Irlandia merosot 3,05 persen, serta kelompok perusahaan penjualan, pemasaran dan jasa-jasa dukungan internasional DCC jatuh 2,83 persen.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melambung, ditopang data positif ekonomi RI

Baca juga: Saham Singapura ditutup untung, Indeks Straits Times naik 0,05 persen

Baca juga: Pasar saham Malaysia ditutup merosot, Indeks KLCI jatuh 0,4 persen