Bupati: Warga Kabupaten Bogor patuhi sistem ganjil genap di Kota Bogor
5 Februari 2021 21:25 WIB
Bupati Bogor, Ade Yasin selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat memberikan keterangan pers di Cibinong. (FOTO ANTARA/M Fikri Setiawan)
Cibinong (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin meminta warganya patuh terhadap aturan ganjil genap kendaraan di ruas jalan Kota Bogor, Jawa Barat, setiap akhir pekan yang menjadi kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan mulai berlaku pada Sabtu (6/2) 2021.
"Kami menghormati kebijakan Pemkot Bogor. Jadi, tolong warga Kabupaten Bogor yang melintas di Kota Bogor mematuhi kebijakan ganjil genap," katanya kepada ANTARA di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat malam.
Ia mengatakan bahwa secara wilayah Kota Bogor berada di tengah-tengah Kabupaten Bogor, sehingga setiap sisinya selalu berbatasan. Maka, peran warga Kabupaten Bogor sedikitnya berpengaruh dengan efektifitas pemberlakuan sistem ganjil genap.
Menurut dia meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak menerapkan sistem ganjil genap di wilayahnya, tapi ia punya cara sendiri untuk menekan angka penularan kasus COVID-19, yaitu memperkuat peran Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan dan desa.
"Sekarang ini yang bergerak itu kan cenderung satgas di kabupaten, saya ingin sekarang kita maksimalkan satgas di kecamatan dan desa untuk diaktifkan kembali, termasuk satgas-satgas tingkat RT dan RW," kata Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia berharap masyarakat patuh dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), sehingga pemerintah tidak harus menerapkan karantina wilayah atau "lockdown" untuk menekan angka penularan COVID-19.
Pemkot Bogor segera menerapkan sistem ganjil genap setiap akhir pekan mulai Sabtu (5/5).
"Kami Forkopimda sepakat untuk diberlakukan kebijakan ganjil genap di Kota Bogor untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu selama 14 hari ke depan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor, Kamis (4/2).
Ia menjelaskan bahwa penerapan ganjil genap akan disesuaikan dengan tanggal pada hari tersebut yang harus cocok dengan ganjil atau genapnya plat nomor kendaraan.
"Misalnya kendaraan berplat F-1234-A atau B-5678 dari DKI Jakarta. Nah, kalau dilihat dari angka terakhir plat nomor yaitu 4 dan 8, maka kendaraan tersebut bisa melintas di tanggal genap," demikian Bima Arya.
Baca juga: Pemkot Bogor berlakukan sistem genap ganjil kendaraan bermotor
Baca juga: Pemkab Bogor tak terapkan sistem ganjil genap pada akhir pekan
Baca juga: Pemkot siapkan enam pos pemeriksaan untuk pemberlakuan ganjil-genap
"Kami menghormati kebijakan Pemkot Bogor. Jadi, tolong warga Kabupaten Bogor yang melintas di Kota Bogor mematuhi kebijakan ganjil genap," katanya kepada ANTARA di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat malam.
Ia mengatakan bahwa secara wilayah Kota Bogor berada di tengah-tengah Kabupaten Bogor, sehingga setiap sisinya selalu berbatasan. Maka, peran warga Kabupaten Bogor sedikitnya berpengaruh dengan efektifitas pemberlakuan sistem ganjil genap.
Menurut dia meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak menerapkan sistem ganjil genap di wilayahnya, tapi ia punya cara sendiri untuk menekan angka penularan kasus COVID-19, yaitu memperkuat peran Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan dan desa.
"Sekarang ini yang bergerak itu kan cenderung satgas di kabupaten, saya ingin sekarang kita maksimalkan satgas di kecamatan dan desa untuk diaktifkan kembali, termasuk satgas-satgas tingkat RT dan RW," kata Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia berharap masyarakat patuh dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), sehingga pemerintah tidak harus menerapkan karantina wilayah atau "lockdown" untuk menekan angka penularan COVID-19.
Pemkot Bogor segera menerapkan sistem ganjil genap setiap akhir pekan mulai Sabtu (5/5).
"Kami Forkopimda sepakat untuk diberlakukan kebijakan ganjil genap di Kota Bogor untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu selama 14 hari ke depan," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor, Kamis (4/2).
Ia menjelaskan bahwa penerapan ganjil genap akan disesuaikan dengan tanggal pada hari tersebut yang harus cocok dengan ganjil atau genapnya plat nomor kendaraan.
"Misalnya kendaraan berplat F-1234-A atau B-5678 dari DKI Jakarta. Nah, kalau dilihat dari angka terakhir plat nomor yaitu 4 dan 8, maka kendaraan tersebut bisa melintas di tanggal genap," demikian Bima Arya.
Baca juga: Pemkot Bogor berlakukan sistem genap ganjil kendaraan bermotor
Baca juga: Pemkab Bogor tak terapkan sistem ganjil genap pada akhir pekan
Baca juga: Pemkot siapkan enam pos pemeriksaan untuk pemberlakuan ganjil-genap
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: