Medan (ANTARA) - Guguran abu Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Kamis sekira pukul 12.00 WIB teramati dengan jarak luncur 500 hingga 1.500 meter mengarah ke timur, tenggara, dan selatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin, ketika dihubungi dari Medan, mengatakan abu Gunung Sinabung tersebut jelas kelihatan.

Ia menyebutkan, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Erupsi Gunung Sinabung di tengah pandemi COVID-19

"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 16-25 derajat Celcius," ujar Natanail.

Saat ini Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi serta di lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Selanjutnya radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Gunung Sinabung erupsi semburkan debu setinggi 500 meter