Kemenperin beri layanan konsultasi penerapan manajemen mutu SNI
4 Februari 2021 17:07 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) didampingi Direktur Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih (kiri) dan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi (kedua kiri) memyerahkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) kepada Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi di Jakarta, Kamis (4/2/2021). ANTARA/HO-Biro Humas Kemenperin/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memberikan layanan konsultasi penerapan sistem manajemen mutu dan layanan sertifikasi Standardisasi Nasional Indonesia (SNI), salah satunya dilakukan kepada industri kecil menengah (IKM) sepeda PT Kreuz Bike Indonesia.
Dua unit kerja Kemenperin yang memberikan layanan tersebut yakni konsultasi penerapan sistem manajemen mutu diberikan oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), sedangkan layanan sertifikasi SNI diberikan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM).
“Bimbingan teknis diberikan oleh B4T meliputi pelatihan, konsultasi dan penerapan hingga sistem manajemen mutu/Quality Management System (QMS) SNI ISO 9001:2015,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, BBLM berperan dalam membimbing perusahaan dalam menentukan titik kritis pengendalian mutu dan proses produksi sesuai skema sertifikasi dalam Permenperin 30/2018.
Doddy mengatakan bantuan teknis yang diberikan kepada PT Kreuz Bike Indonesia diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri lokal, tetapi sekaligus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada industri sepeda nasional.
“Tentunya BSKJI Kemenperin siap untuk terus mendorong industri nasional melalui pelayanan jasa seperti sertifikasi produk, sertifikasi mutu, konsultasi industri, rancang bangun, rekayasa industri dan pelayanan lainnya,” jelasnya.
Setelah mendapatkan bimbingan teknis dari Kemenperin, serta mendapatkan sertifikat SNI, kini produsen sepeda asal Bandung tersebut mampu terus meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan, yang semula berkisar antara 10-15 unit sepeda lipat per bulan.
“Tentunya peningkatan produksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri tersebut,” tandasnya.
Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi menyampaikan atas dukungan yang diberikan oleh Kemenperin, Kreuz akan terus berjuang agar produk yang dibuat bisa menjadi unggulan, serta mendunia.
“Kami berterima kasih atas peran dan dukungan dari Kemenperin. Saat ini, kami sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di luar negeri, dan akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia,” pungkas Hendri.
Baca juga: Menperin serahkan sertifikat SNI sepeda lipat untuk IKM
Baca juga: Kemenperin rancang SNI wajib produk refraktori
Baca juga: Kemenperin beri pelayanan sertifikasi SNI industri sepeda nasional
Dua unit kerja Kemenperin yang memberikan layanan tersebut yakni konsultasi penerapan sistem manajemen mutu diberikan oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), sedangkan layanan sertifikasi SNI diberikan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM).
“Bimbingan teknis diberikan oleh B4T meliputi pelatihan, konsultasi dan penerapan hingga sistem manajemen mutu/Quality Management System (QMS) SNI ISO 9001:2015,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, BBLM berperan dalam membimbing perusahaan dalam menentukan titik kritis pengendalian mutu dan proses produksi sesuai skema sertifikasi dalam Permenperin 30/2018.
Doddy mengatakan bantuan teknis yang diberikan kepada PT Kreuz Bike Indonesia diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri lokal, tetapi sekaligus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada industri sepeda nasional.
“Tentunya BSKJI Kemenperin siap untuk terus mendorong industri nasional melalui pelayanan jasa seperti sertifikasi produk, sertifikasi mutu, konsultasi industri, rancang bangun, rekayasa industri dan pelayanan lainnya,” jelasnya.
Setelah mendapatkan bimbingan teknis dari Kemenperin, serta mendapatkan sertifikat SNI, kini produsen sepeda asal Bandung tersebut mampu terus meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan, yang semula berkisar antara 10-15 unit sepeda lipat per bulan.
“Tentunya peningkatan produksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri tersebut,” tandasnya.
Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi menyampaikan atas dukungan yang diberikan oleh Kemenperin, Kreuz akan terus berjuang agar produk yang dibuat bisa menjadi unggulan, serta mendunia.
“Kami berterima kasih atas peran dan dukungan dari Kemenperin. Saat ini, kami sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di luar negeri, dan akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia,” pungkas Hendri.
Baca juga: Menperin serahkan sertifikat SNI sepeda lipat untuk IKM
Baca juga: Kemenperin rancang SNI wajib produk refraktori
Baca juga: Kemenperin beri pelayanan sertifikasi SNI industri sepeda nasional
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: