Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memberikan layanan konsultasi penerapan sistem manajemen mutu dan layanan sertifikasi Standardisasi Nasional Indonesia (SNI), salah satunya dilakukan kepada industri kecil menengah (IKM) sepeda PT Kreuz Bike Indonesia.

Dua unit kerja Kemenperin yang memberikan layanan tersebut yakni konsultasi penerapan sistem manajemen mutu diberikan oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), sedangkan layanan sertifikasi SNI diberikan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM).

“Bimbingan teknis diberikan oleh B4T meliputi pelatihan, konsultasi dan penerapan hingga sistem manajemen mutu/Quality Management System (QMS) SNI ISO 9001:2015,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.

Karyawan mengecek rangka (frameset) sepeda lipat Kreuz di Bandung, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Sepeda lipat Kreuz dengan model yang terinspirasi merk sepeda Brompton ini merupakan karya dari sejumlah pemuda Bandung. Workshop UMKM sepeda lipat Kreuz tersebut mampu memproduksi frameset sebanyak 10-15 buah per bulannya dengan harga jual Rp3,5 juta dan antrean pemesanannya hingga Mei 2022. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Sementara itu, BBLM berperan dalam membimbing perusahaan dalam menentukan titik kritis pengendalian mutu dan proses produksi sesuai skema sertifikasi dalam Permenperin 30/2018.

Doddy mengatakan bantuan teknis yang diberikan kepada PT Kreuz Bike Indonesia diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri lokal, tetapi sekaligus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada industri sepeda nasional.

“Tentunya BSKJI Kemenperin siap untuk terus mendorong industri nasional melalui pelayanan jasa seperti sertifikasi produk, sertifikasi mutu, konsultasi industri, rancang bangun, rekayasa industri dan pelayanan lainnya,” jelasnya.

Setelah mendapatkan bimbingan teknis dari Kemenperin, serta mendapatkan sertifikat SNI, kini produsen sepeda asal Bandung tersebut mampu terus meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan, yang semula berkisar antara 10-15 unit sepeda lipat per bulan.

“Tentunya peningkatan produksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri tersebut,” tandasnya.

Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi menyampaikan atas dukungan yang diberikan oleh Kemenperin, Kreuz akan terus berjuang agar produk yang dibuat bisa menjadi unggulan, serta mendunia.

“Kami berterima kasih atas peran dan dukungan dari Kemenperin. Saat ini, kami sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di luar negeri, dan akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia,” pungkas Hendri.

Baca juga: Menperin serahkan sertifikat SNI sepeda lipat untuk IKM
Baca juga: Kemenperin rancang SNI wajib produk refraktori
Baca juga: Kemenperin beri pelayanan sertifikasi SNI industri sepeda nasional