Jabar siapkan Asrama Haji Embarkasi Bekasi jadi pusat isolasi COVID-19
4 Februari 2021 13:57 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau kesiapan Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19 pada Kamis (4/2/2021). ANTARA/Dok-Humas Pemprov Jabar/am.
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyiapkan Asrama Haji Embarkasi Kota Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.
Dalam rangka itu Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kamis meninjau kesiapan Asrama Haji Embarkasi di Kota Bekasi.
"Hari ini saya meninjau kesiapan Gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi untuk dijadikan tempat isolasi mereka yang terpapar COVID-19," katanya.
Berdasarkan hasil peninjauan itu , Kang Uu -- panggilan karib Wagub Jabar -- menilai Asrama Haji Embarkasi Bekasi memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Setiap kamar terdiri atas dua tempat tidur dengan ventilasi yang baik.
Ia menjelaskan tiga gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi yang akan digunakan sebagai pusat isolasi. Gedung Mina E yang terdiri dari 75 kamar dengan dua tempat tidur akan digunakan sebagai ruang isolasi.
Demikian juga dengan Gedung D yang terdiri atas 30 kamar tidur dengan dua tempat tidur. Jika ditotalkan, kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 mencapai 210 tempat tidur.
Sedangkan Gedung Mina C yang terdiri dari 40 kamar akan digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Kang Uu berharap dengan menyiapkan Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, keterisian rumah sakit rujukan di Kota Bekasi dapat menurun.
"Saya menyatakan Asrama Haji Embarkasi Bekasi ini sangat layak untuk dipakai. Sekalipun ini di wilayah Jabar. Tapi kalau ada masyarakat luar Jabar, kita masih menerima. Karena kita ini NKRI," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jabar yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan menyediakan sarana untuk dimanfaatkan sebagai pusat isolasi.
Selain itu, Kang Uu mengimbau kepada masyarakat Jabar, khususnya warga Kota Bekasi, untuk terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabut, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Tidak henti kami mengingatkan perketat melaksanakan protokol kesehatan," kata Uu Ruzhanul Ulum.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi Dede Saiful Uyun mengatakan bahwa Asrama Haji Embarkasi Bekasi sudah sangat siap dimanfaatkan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19.
Adapun fasilitas yang akan digunakan untuk penanganan COVID-19, sudah dipersiapkan sebaik mungkin, termasuk langkah sterilisasi.
"Mudah-mudahan apa yang telah kita rencanakan dan persiapkan bisa menjadi salah satu aspek untuk mempercepat penanganan COVID-19," kata Dede.
"Kapasitas 210 tempat tidur dari 105 kamar. Penyesuaian setiap kamar terdiri dua bed, juga ada cadangan (ekstra bed), ada tv, kulkas, kamar mandi di dalam, dan sudah steril, termasuk pendingin ruangan," katanya.
Tinjau vaksinasi
Dalam kunjungan kerja ke Kota Bekas itu Wagub Jabar juga meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi nakes di Jabar berjalan baik dan lancar. Sejumlah upaya untuk mempercepat vaksinasi terus dilakukan. Salah satunya Gebyar Vaksinasi COVID-19.
Oleh karena itu, Kang Uu mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dan tidak takut menjalani vaksinasi COVID-19. Sebab, vaksin COVID-19 yang digunakan sudah dinyatakan aman dan halal.
"Saya mengimbau kepada masyarakat jangan takut divaksin. Karena ini ikhtiar pemerintah memutus mata rantai COVID-19," demikian Uu Ruzhanul Ulum.
Baca juga: Asrama Haji Bekasi siap jadi RS Darurat COVID-19
Baca juga: Menag tawarkan semua asrama haji sebagai RS darurat COVID-19
Baca juga: Pemprov NTB fungsikan asrama haji jadi rumah sakit darurat COVID-19
Baca juga: Ruang isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede siap digunakan
Dalam rangka itu Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kamis meninjau kesiapan Asrama Haji Embarkasi di Kota Bekasi.
"Hari ini saya meninjau kesiapan Gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi untuk dijadikan tempat isolasi mereka yang terpapar COVID-19," katanya.
Berdasarkan hasil peninjauan itu , Kang Uu -- panggilan karib Wagub Jabar -- menilai Asrama Haji Embarkasi Bekasi memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Setiap kamar terdiri atas dua tempat tidur dengan ventilasi yang baik.
Ia menjelaskan tiga gedung Asrama Haji Embarkasi Bekasi yang akan digunakan sebagai pusat isolasi. Gedung Mina E yang terdiri dari 75 kamar dengan dua tempat tidur akan digunakan sebagai ruang isolasi.
Demikian juga dengan Gedung D yang terdiri atas 30 kamar tidur dengan dua tempat tidur. Jika ditotalkan, kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 mencapai 210 tempat tidur.
Sedangkan Gedung Mina C yang terdiri dari 40 kamar akan digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Kang Uu berharap dengan menyiapkan Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, keterisian rumah sakit rujukan di Kota Bekasi dapat menurun.
"Saya menyatakan Asrama Haji Embarkasi Bekasi ini sangat layak untuk dipakai. Sekalipun ini di wilayah Jabar. Tapi kalau ada masyarakat luar Jabar, kita masih menerima. Karena kita ini NKRI," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jabar yang telah berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan menyediakan sarana untuk dimanfaatkan sebagai pusat isolasi.
Selain itu, Kang Uu mengimbau kepada masyarakat Jabar, khususnya warga Kota Bekasi, untuk terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabut, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Tidak henti kami mengingatkan perketat melaksanakan protokol kesehatan," kata Uu Ruzhanul Ulum.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi Dede Saiful Uyun mengatakan bahwa Asrama Haji Embarkasi Bekasi sudah sangat siap dimanfaatkan sebagai pusat isolasi pasien COVID-19.
Adapun fasilitas yang akan digunakan untuk penanganan COVID-19, sudah dipersiapkan sebaik mungkin, termasuk langkah sterilisasi.
"Mudah-mudahan apa yang telah kita rencanakan dan persiapkan bisa menjadi salah satu aspek untuk mempercepat penanganan COVID-19," kata Dede.
"Kapasitas 210 tempat tidur dari 105 kamar. Penyesuaian setiap kamar terdiri dua bed, juga ada cadangan (ekstra bed), ada tv, kulkas, kamar mandi di dalam, dan sudah steril, termasuk pendingin ruangan," katanya.
Tinjau vaksinasi
Dalam kunjungan kerja ke Kota Bekas itu Wagub Jabar juga meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi nakes di Jabar berjalan baik dan lancar. Sejumlah upaya untuk mempercepat vaksinasi terus dilakukan. Salah satunya Gebyar Vaksinasi COVID-19.
Oleh karena itu, Kang Uu mengimbau masyarakat untuk tidak ragu dan tidak takut menjalani vaksinasi COVID-19. Sebab, vaksin COVID-19 yang digunakan sudah dinyatakan aman dan halal.
"Saya mengimbau kepada masyarakat jangan takut divaksin. Karena ini ikhtiar pemerintah memutus mata rantai COVID-19," demikian Uu Ruzhanul Ulum.
Baca juga: Asrama Haji Bekasi siap jadi RS Darurat COVID-19
Baca juga: Menag tawarkan semua asrama haji sebagai RS darurat COVID-19
Baca juga: Pemprov NTB fungsikan asrama haji jadi rumah sakit darurat COVID-19
Baca juga: Ruang isolasi COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede siap digunakan
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: