Brasilia (ANTARA) - Regulator kesehatan Brazil, Anvisa, pada Rabu mengatakan akan mengubah persyaratan seputar otorisasi penggunaan darurat vaksin COVID-19 untuk memungkinkan persetujuan vaksin yang diuji di luar negeri.

Dalam konferensi pers, pejabat Anvisa mengatakan proses terpisah akan dibuat untuk pengembang vaksin yang hanya melakukan uji klinis massal di luar Brazil. Sebelumnya, hanya vaksin yang melakukan pengujian Fase III di Brazil yang memenuhi syarat untuk otorisasi penggunaan darurat.

Regulator mengatakan langkah tersebut akan membantu meningkatkan pasokan vaksin di negara tersebut. Saat ini, hanya suntikan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc dan China Sinovac Biotech Ltd yang disetujui untuk penggunaan darurat di Brazil.

Anvisa juga mengatakan batas waktu untuk persetujuan akan berbeda, dengan keputusan untuk vaksin yang diuji di Brazil dibuat dalam 10 hari dibandingkan dengan 30 hari untuk yang diuji di luar negeri.

Regulator telah banyak dikritik karena lamban dalam menyetujui vaksin, karena permulaan inokulasi di Brazil tertinggal dari negara tetangga.

Sebelumnya pada Rabu, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Anvisa akan melonggarkan persyaratan seputar persetujuan penggunaan darurat.

Sumber: Reuters
​​​​​​​Baca juga: Produsen vaksin AstraZeneca ajukan persetujuan penuh di Brazil
Baca juga: Ilmuwan Brazil temukan pasien dengan dua jenis COVID berbeda
Baca juga: Brazil larang masuk pendatang Afrika Selatan terkait varian baru COVID