Dolar AS merayap naik saat pasar mencari petunjuk lebih lanjut
4 Februari 2021 07:09 WIB
Dokumentasi. Karyawan menghitung uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Jumat (6/11/2020). Berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hingga pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke posisi Rp14.321 per dollar AS atau 0,82 persen dibandingkan hari sebelumnya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
New York (ANTARA) - Rebound dolar AS melambat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB),dengan euro dan yen Jepang bertahan di dekat level yang diawasi secara luas ketika pasar mencari petunjuk untuk langkah selanjutnya, mungkin dari laporan pekerjaan AS pada Jumat (5/1/2021).
Euro melayang tepat di atas level terendah dua bulan di 1,20 dolar AS, saat yen menghabiskan perdagangan hari kedua di dekat 105 yen per dolar AS.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik tipis 0,07 persen menjadi 91,145 dalam perdagangan sore di New York, setelah naik ke tertinggi dua bulan di 91,308 selama sesi tersebut.
Dolar telah melonjak 1,3 persen tahun ini karena investor melihat perbedaan yang melebar antara kemungkinan kekuatan pemulihan pasca pandemi di AS dan Eropa.
"Rebound dolar telah melambat tetapi mungkin belum berakhir," tulis ahli strategi di Brown Brothers Harriman pada Rabu (3/2/2021).
Pertarungan tampaknya antara kemajuan AS yang dirasakan pada pertumbuhan ekonomi dan vaksinasi serta keinginan untuk diversifikasi mata uang dan risiko investasi, kata ahli strategi.
Euro nyaris tidak bergerak di tengah berita bahwa mantan kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi telah menerima permintaan untuk mencoba membentuk pemerintahan Italia yang baru, bahkan ketika obligasi Eropa dan pasar saham menyambutnya.
Pasar mata uang juga tidak bergerak ketika laporan AS bahwa perekrutan oleh pemberi kerja swasta rebound lebih dari yang diperkirakan pada Januari, dan bahwa aktivitas sektor jasa lebih baik dari yang diharapkan dan mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta meningkat 174.000 pekerjaan di bulan tersebut, ketika para ekonom memperkirakan 49.000 tambahan.
Meskipun laporan ADP memiliki catatan tidak pasti yang memprediksi jumlah gaji swasta dalam laporan ketenagakerjaan pemerintah AS karena perbedaan metodologi, laporan tersebut masih dipantau untuk petunjuk tentang kesehatan pasar tenaga kerja.
Para ekonom memperkirakan laporan pemerintah yang diawasi ketat yang akan dirilis pada Jumat (5/1/2021) akan menunjukkan bahwa penggajian (payroll) non pertanian AS meningkat 50.000 pekerjaan pada Januari.
Kemajuan dolar telah terjadi meskipun ada reli dalam ekuitas dan sentimen risiko meningkat - pembalikan dari pola tradisional.
Namun, banyak analis memperkirakan pola tersebut akan muncul kembali seiring berjalannya tahun, dan melihat dolar menurun seiring pertumbuhan global yang didukung oleh stimulus fiskal besar-besaran serta kebijakan moneter yang sangat longgar, yang dapat mengobarkan inflasi.
Yen telah stabil terhadap dolar setelah greenback diuntungkan dari short-covering yang berlangsung lama dan masif.
"Ini merupakan pergerakan yang bagus untuk yen dalam hal kekuatan, tapi saya pikir mungkin ada beberapa langkah yang melelahkan dan beberapa koreksi," kata Bart Wakabayashi, manajer cabang Tokyo, State Street Bank and Trust.
Baca juga: Minyak mentah AS sentuh tertinggi satu tahun setelah persediaan jatuh
Baca juga: Emas balik menguat setelah "oversold" dibantu harapan stimulus global
Baca juga: Prospek AS lebih baik dari Eropa, dolar melonjak terhadap euro
Euro melayang tepat di atas level terendah dua bulan di 1,20 dolar AS, saat yen menghabiskan perdagangan hari kedua di dekat 105 yen per dolar AS.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik tipis 0,07 persen menjadi 91,145 dalam perdagangan sore di New York, setelah naik ke tertinggi dua bulan di 91,308 selama sesi tersebut.
Dolar telah melonjak 1,3 persen tahun ini karena investor melihat perbedaan yang melebar antara kemungkinan kekuatan pemulihan pasca pandemi di AS dan Eropa.
"Rebound dolar telah melambat tetapi mungkin belum berakhir," tulis ahli strategi di Brown Brothers Harriman pada Rabu (3/2/2021).
Pertarungan tampaknya antara kemajuan AS yang dirasakan pada pertumbuhan ekonomi dan vaksinasi serta keinginan untuk diversifikasi mata uang dan risiko investasi, kata ahli strategi.
Euro nyaris tidak bergerak di tengah berita bahwa mantan kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi telah menerima permintaan untuk mencoba membentuk pemerintahan Italia yang baru, bahkan ketika obligasi Eropa dan pasar saham menyambutnya.
Pasar mata uang juga tidak bergerak ketika laporan AS bahwa perekrutan oleh pemberi kerja swasta rebound lebih dari yang diperkirakan pada Januari, dan bahwa aktivitas sektor jasa lebih baik dari yang diharapkan dan mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta meningkat 174.000 pekerjaan di bulan tersebut, ketika para ekonom memperkirakan 49.000 tambahan.
Meskipun laporan ADP memiliki catatan tidak pasti yang memprediksi jumlah gaji swasta dalam laporan ketenagakerjaan pemerintah AS karena perbedaan metodologi, laporan tersebut masih dipantau untuk petunjuk tentang kesehatan pasar tenaga kerja.
Para ekonom memperkirakan laporan pemerintah yang diawasi ketat yang akan dirilis pada Jumat (5/1/2021) akan menunjukkan bahwa penggajian (payroll) non pertanian AS meningkat 50.000 pekerjaan pada Januari.
Kemajuan dolar telah terjadi meskipun ada reli dalam ekuitas dan sentimen risiko meningkat - pembalikan dari pola tradisional.
Namun, banyak analis memperkirakan pola tersebut akan muncul kembali seiring berjalannya tahun, dan melihat dolar menurun seiring pertumbuhan global yang didukung oleh stimulus fiskal besar-besaran serta kebijakan moneter yang sangat longgar, yang dapat mengobarkan inflasi.
Yen telah stabil terhadap dolar setelah greenback diuntungkan dari short-covering yang berlangsung lama dan masif.
"Ini merupakan pergerakan yang bagus untuk yen dalam hal kekuatan, tapi saya pikir mungkin ada beberapa langkah yang melelahkan dan beberapa koreksi," kata Bart Wakabayashi, manajer cabang Tokyo, State Street Bank and Trust.
Baca juga: Minyak mentah AS sentuh tertinggi satu tahun setelah persediaan jatuh
Baca juga: Emas balik menguat setelah "oversold" dibantu harapan stimulus global
Baca juga: Prospek AS lebih baik dari Eropa, dolar melonjak terhadap euro
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: