Pedagang di pasar lebih awal divaksin karena penggerak ekonomi
3 Februari 2021 13:54 WIB
Relawan mengusung poster bertuliskan Warga Pasar Gede Siap Divaksin saat aksi di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Aksi tersebut sebagai dukungan program vaksinasi COVID-19 untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19. ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.
Bandung (ANTARA) - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan para pedagang di pasar menjadi kelompok yang pertama divaksinasi COVID-19 pada tahap dua karena merupakan penggerak ekonomi.
"Saya kira pedagang di pasar ini harus mendapatkan perlindungan duluan karena salah satu penggerak ekonomi," kata Maxi di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya para pedagang di pasar memang sangat rentan karena cukup sering berkontak dengan masyarakat luas yang membeli kebutuhan pokoknya ke pasar.
Baca juga: Kemenkes sasar pedagang pasar pada awal vaksinasi tahap 2
Sehingga langkah tersebut diambil sebagai upaya mempercepat munculnya kekebalan kelompok (herd immunity) masyarakat agar tidak mudah terpapar COVID-19.
Nantinya, kata dia, pihaknya bakal menerapkan sistem vaksinasi mobile kepada para pedagang pasar. Dengan demikian, pelaksanaan vaksinasi bisa memungkinkan dilakukan di sejumlah pasar.
"Ini pesan Pak Menteri, saya lagi buat konsep untuk bukan hanya di gedung, tapi ada mobile, kita mendatangi langsung ke pasar," kata Maxi.
Untuk proses vaksinasi itu, ia mengaku pihaknya saat ini sudah memiliki data sasaran vaksinasi kepada pedagang di pasar. Namun koordinasi dari bawah ke atas untuk sinkronisasi data menurutnya masih perlu dilakukan.
"Kami akan coba mengadakan membuat juga format untuk dikirim ke daerah, sambil menunggu itu, data-data yang kita cross check antara pemerintah pusat dan daerah pelaksanaannya harus sejalan," katanya.
Baca juga: DKI Jakarta dan Jabar jadi daerah pertama jalankan vaksinasi tahap dua
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi wujud komitmen pemerintah akhiri pandemi
Baca juga: IDI Lampung catat dua anggotanya meninggal dunia terpapar COVID-19
"Saya kira pedagang di pasar ini harus mendapatkan perlindungan duluan karena salah satu penggerak ekonomi," kata Maxi di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya para pedagang di pasar memang sangat rentan karena cukup sering berkontak dengan masyarakat luas yang membeli kebutuhan pokoknya ke pasar.
Baca juga: Kemenkes sasar pedagang pasar pada awal vaksinasi tahap 2
Sehingga langkah tersebut diambil sebagai upaya mempercepat munculnya kekebalan kelompok (herd immunity) masyarakat agar tidak mudah terpapar COVID-19.
Nantinya, kata dia, pihaknya bakal menerapkan sistem vaksinasi mobile kepada para pedagang pasar. Dengan demikian, pelaksanaan vaksinasi bisa memungkinkan dilakukan di sejumlah pasar.
"Ini pesan Pak Menteri, saya lagi buat konsep untuk bukan hanya di gedung, tapi ada mobile, kita mendatangi langsung ke pasar," kata Maxi.
Untuk proses vaksinasi itu, ia mengaku pihaknya saat ini sudah memiliki data sasaran vaksinasi kepada pedagang di pasar. Namun koordinasi dari bawah ke atas untuk sinkronisasi data menurutnya masih perlu dilakukan.
"Kami akan coba mengadakan membuat juga format untuk dikirim ke daerah, sambil menunggu itu, data-data yang kita cross check antara pemerintah pusat dan daerah pelaksanaannya harus sejalan," katanya.
Baca juga: DKI Jakarta dan Jabar jadi daerah pertama jalankan vaksinasi tahap dua
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi wujud komitmen pemerintah akhiri pandemi
Baca juga: IDI Lampung catat dua anggotanya meninggal dunia terpapar COVID-19
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: