Enam desa di Lumajang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru
2 Februari 2021 20:44 WIB
Gunung Semeru luncurkan awan panas guguran sejauh 2 kilometer yang teramati dari Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (2/2/2021) (ANTARA/ HO - PVMBG)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Enam desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terdampak hujan abu vulkanik Gunung Semeru setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu meluncurkan awan panas guguran pada Selasa.
"Hari ini hujan abu vulkanik mengguyur enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Candipuro dan Pasrujambe," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang.
Pada Selasa pukul 06.36 WIB telah terjadi awan panas guguran Gunung Semeru dengan jarak luncur sekitar 2 kilometer dari lidah lava, sehigga menimbulkan kepulan asap putih kehitam-hitaman membubung tinggi mengarah ke utara.
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
"Enam desa yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru yakni Desa Tambahrejo, Desa Tumpeng, Desa Kelapa Sawit, Desa Penanggal, dan Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro, sedangkan satunya di Desa Pasrujambe di Kecamatan Pasrujambe," tuturnya.
Ia mengatakan guyuran hujan abu vulkanik sesuai arah angin dan terpantau dengan intensitas tipis hingga sedang selama dua jam di enam desa tersebut.
"Kami sudah menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik Gunung Semeru, sehingga bisa didistribusikan sewaktu-waktu saat hujan abu vulkanik turun," katanya.
Sementara salah seorang warga Desa Tambahrejo, Solikan mengatakan hujan abu sedang mengguyur desanya sekitar satu hingga dua jam saja, kemudian hujan turun menyebabkan hujan abu sudah tidak terlihat lagi.
Baca juga: Kesiapsiagaan Pemkab Lumajang hadapi erupsi Gunung Semeru
"Abu vulkanik menempel di sepeda motor saya saat diparkir di halaman Kantor Desa Tambahrejo, namun setelah hujan turun maka tidak ada lagi guyuran abu vulkanik," katanya.
Status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi PVMBG.
Sebelumnya hujan abu vulkanik mengguyur lima kecamatan di Kabupaten Lumajang setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer pada 16 Januari 2021 yakni Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit dan Pasirian.
Baca juga: Mensos pantau dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang
"Hari ini hujan abu vulkanik mengguyur enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Candipuro dan Pasrujambe," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang.
Pada Selasa pukul 06.36 WIB telah terjadi awan panas guguran Gunung Semeru dengan jarak luncur sekitar 2 kilometer dari lidah lava, sehigga menimbulkan kepulan asap putih kehitam-hitaman membubung tinggi mengarah ke utara.
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
"Enam desa yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru yakni Desa Tambahrejo, Desa Tumpeng, Desa Kelapa Sawit, Desa Penanggal, dan Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro, sedangkan satunya di Desa Pasrujambe di Kecamatan Pasrujambe," tuturnya.
Ia mengatakan guyuran hujan abu vulkanik sesuai arah angin dan terpantau dengan intensitas tipis hingga sedang selama dua jam di enam desa tersebut.
"Kami sudah menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik Gunung Semeru, sehingga bisa didistribusikan sewaktu-waktu saat hujan abu vulkanik turun," katanya.
Sementara salah seorang warga Desa Tambahrejo, Solikan mengatakan hujan abu sedang mengguyur desanya sekitar satu hingga dua jam saja, kemudian hujan turun menyebabkan hujan abu sudah tidak terlihat lagi.
Baca juga: Kesiapsiagaan Pemkab Lumajang hadapi erupsi Gunung Semeru
"Abu vulkanik menempel di sepeda motor saya saat diparkir di halaman Kantor Desa Tambahrejo, namun setelah hujan turun maka tidak ada lagi guyuran abu vulkanik," katanya.
Status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi PVMBG.
Sebelumnya hujan abu vulkanik mengguyur lima kecamatan di Kabupaten Lumajang setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer pada 16 Januari 2021 yakni Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit dan Pasirian.
Baca juga: Mensos pantau dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021
Tags: