Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator transportasi, terutama laut dan udara untuk memitigasi prakiraan cuaca demi memastikan keselamatan perjalanan di masa cuaca ekstrem ini.

“Operator harus melakukan mitigasi ramalan cuaca, dan merekomendasikan penerbangan atau perjalanan laut untuk menentukan kapan perjalanan,” kata Menhub dalam sambutannya pada webinar yang bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi di Jakarta, Selasa.

Dia mencontohkan salah satu operator yang sudah melakukan mitigasi ramalan cuaca adalah maskapai Garuda Indonesia.

“Garuda sudah melakukan SOP (standard operation procedure) yang baik, bagaimana ramalan cuaca dilakukan oleh orang yang kompeten dan pilot menerima data itu, sehingga tahu persis apa yang akan terjadi sepanjang perjalanan,” ujarnya.

Budi menyampaikan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga 6 April 2021.

Pasalnya, ia menegaskan bahwa cuaca ekstrem sangat mempengaruhi operasional transportasi, terutama perjalanan laut dan udara.

“Karena itu, Kemenhub membutuhkan koordinasi semuanya, seperti BMKG dan operator, terutama di laut dan udara,” ujarnya.

Dia menambahkan tugas Kemenhub yakni memastikan bagaimana keselamatan transportasi dilakukan.

“Kita harus melakukan supervisi agar kita bisa meningkatkan keselamatan, kenyamanan untuk penggunaan transportasi. Kita tahu di sektor laut dan udara ada asosiasi. Pilot harus tahu informasi dari BMKG, bagaimana flight plan (rencana penerbangan), untuk sektor darat juga harus mengetahui titik-titik longsor. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk merespons mitigasi,” katanya.

Menhub juga mengatakan informasi ramalan cuaca dari BMKG harus sampai kepada pemangku kepentingan di daerah, terutama di wilayah yang terdampak cuaca ekstrem untuk pelayaran, seperti Papua.

“Kita proaktif, alhamdulillah koordinasi cukup bagus info BMKG, BNPB secara langsung diketahui syahbandar di Papua dan Aceh, “ katanya.

Budi juga mengimbau kepada BMKG agar informasi tentang ramalan cuaca bisa didapat dengan mudah oleh masyarakat dengan menggunakan media sosial.

“Sebagai leading sector, BMKG harus dekat dengan masyarakat, ada anak-anak muda yang membuat Instagram untuk sosialisasi, sehingga informasi cuaca ini selalu mendapatkan respons yang baik,” ujarnya.

Baca juga: Kemenhub normalisasi dua truk barang di Jambi
Baca juga: Kemenhub resmikan Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal
Baca juga: Pertama kalinya, pesawat mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman