Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mencatat pertumbuhan laba sebesar 671 persen (yoy) atau Rp1,615 triliun pada 2020 sebagai hasil dari langkah down grade yang dilakukan pada 2019.

"Laba bersih kami tumbuh sangat tinggi 671 persen didorong karena 2019 kita lakukan banyak down grade, bersih-bersih. Laba kami Rp1,6 triliun,” kata Plt. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Tak hanya itu, Nixon menyatakan BTN juga mencatat adanya pertumbuhan aset hingga 16,2 persen menjadi Rp362,23 triliun pada 2020 sedangkan pada 2019 hanya sebesar Rp311,77 triliun.

Untuk kredit pembiayaan yang disalurkan BTN tercatat terjadi pertumbuhan 1,7 persen dari Rp255,8 triliun pada 2019 menjadi Rp260,12 triliun pada 2020.

Kemudian untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) di BTN tercatat tumbuh 23,8 persen dari Rp225,4 triliun pada 2019 menjadi Rp279,1 triliun pada 2020.

Untuk Non Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 4,24 persen, sedangkan NPL net 2,05 persen.

Nixon melanjutkan, BTN juga mengalami perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) yakni berada di level 93,19 persen.

"Kalau kita lihat ini pertama kali rasio LDR di bawah 100 persen bahkan pada Oktober sempat 88 persen dan kita pertahankan untuk di bawah 95 persen,” ujarnya
.Baca juga: BTN restrukturisasi kredit senilai Rp57,5 triliun, sebagian besar KPR
Baca juga: BTN sebut masa pandemi momentum tepat beli properti
Baca juga: Pahala jadi wamen, BTN tunjuk Nixon sebagai Plt Dirut